Ini Bahaya Menyebarkan Foto Korban Bom Kampung Melayu  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 25 Mei 2017 09:57 WIB

Tim laboratorium dan forensik Polda Metro Jaya saat menyisir lokasi kejadian pasca terjadi ledakan bom di dalam Halte Transjakarta, di Terminal Kampung melayu, Jakarta, 25 Mei 2017. Serangan yang diduga bom bunuh diri meledak di dalam Halte Transjakarta Kampung Melayu dan menewaskan 3 anggota kepolisian serta beberapa warga. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat diminta tidak menyebarkan foto-foto korban bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam, 24 Mei 2017. Menurut Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrullah, penyebaran foto tersebut berbahaya karena bisa digunakan pelaku bom bunuh diri dan jaringannya untuk propaganda bahwa mereka berhasil melakukan teror.

"Bagi pelaku, itu akan menjadi materi viral yang bisa dijadikan patokan kesuksesan sebuah aksi," kata Zudan melalui pesan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2017. Zudan berujar, prinsip terorisme adalah menyebarkan ketakutan kepada banyak orang.

Baca: BNPT Juga Himbau Publik Tak Sebarkan Foto Korban Bom Kampung Melayu

Karena itu, Zudan mengimbau publik tak menyebarkan foto-foto aksi teror. Sebab, tanpa disadari, masyarakat turut memviralkan gambar yang kemudian membuat teroris bangga. "Mereka ingin kita overreact dan hidup dalam ketakutan," ucap Zudan.

Bom bunuh diri terjadi di sisi timur halte Transjakarta di Terminal Kampung Melayu pada Rabu, 24 Mei 2017, sekitar pukul 21.00. Ledakan terjadi dua kali: satu di dekat toilet dan satu lagi di depan pintu jalur Transjakarta.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta masyarakat tak khawatir. Petugas sedang menelusuri jaringan pelaku. Pelaku bom diduga tewas dalam kejadian tersebut. Semua korban sudah dievakuasi dan dirawat di rumah sakit.

Baca: Ledakan di Kampung Melayu, GM Imbau Masyarakat Tak Sebar Foto


Dari kepolisian, lima orang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal. Mereka adalah Bripda Topan Al Agung (disebut juga Taufan Tsunami), Bripda Ridho Setiawan, dan Bripda Imam Gilang Adinata. Ketiganya bertugas di Unit 1 Peleton 4 Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sedangkan petugas yang terluka adalah Bripda Yogi Aryo Yudistiro dan Bripda Feri.

Adapun korban luka dari warga adalah Taspik Saputro, 40 tahun, warga Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur; Susi A. Fitriani, warga Kebon Nanas; Agung (17), berprofesi sebagai sopir; dan mahasiswa bernama Jihan Thalib (19). Para korban bom Kampung Melayu itu dirawat di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, dan RS Budi Asih.

ARKHELAUS W. | YOHANES PASKALIS







Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

4 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

7 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

45 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

51 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

59 hari lalu

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya