Bom Kampung Melayu, Kisah Jihan, Mahasiswi yang Terkena Ledakan  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Jumat, 26 Mei 2017 08:08 WIB

Halte Kampung Melayu porak-poranda, kaca-kaca pecah akibat ledakan bom pada 24 Mei 2017. MARIA FRANSISCA

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu korban bom Kampung Melayu, Jihan Talib, adalah mahasiswa Universitas Azzahra, Jakarta Timur. Jihan terbaring lemah saat Tempo mengunjunginya di ruang rawat inap Rumah Sakit Premiere Jatinegara lantai 7 kamar 706, Kamis, 25 Mei 2017.



Jarum infus terpasang di tangan kanannya. Di lengan kanan dan kirinya terdapat beberapa perban yang diterkena noda darah. Bercak darah menempel di kasur yang dia tempati. Di bagian bokongnya, ada alas kain putih yang sengaja ditaruh, supaya darah yang mengalir tidak langsung mengenai sprei.



Baca: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Teror Bom Kampung Melayu


Advertising
Advertising


"Panas, perih," ujar Jihan kepada Tempo, Kamis, 25 Mei 2017. Jihan mengatakan dirinya mengalami luka di bagian bokong dan paha. Di bokongnya terdapat beberapa jahitan karena sempat terkena serpihan bom dan terpental ke aspal. Tangan kirinya juga melepuh akibat terkena serpihan bom.

Jihan mengisahkan, kejadian itu bermula ketika dirinya bersama temannya, Susi Afriani, yang baru selesai kuliah hendak pulang. Dari kampusanya, mereka berjalan pada pukul 20.35 WIB ke minimarket di dekat Halte Transjakarta Kampung Melayu yang.



"Susi minta anterin beli tiket kereta," ujar Jihan. Usai dari minimarket, sekitar pukul 20.55 WIB, keduanya menyeberang jalan untuk naik angkutan umum ke arah Jalan Otista. Ketika menyeberang, Jihan dan Susi sempat melewati sekumpulan polisi yang sedang berjaga di dekat toilet Halte Transjakarta.



Di antara polisi itu ada Bripda Yogi dan Brigadir Dua Taufan yang juga menjadi korban bom bunuh diri. Hanya sebentar setelah melewati para polisi yang berjaga, sekitar pukul 21.00 WIB, Jihan mendengar ledakan yang membuat badannya sampai terpental.



"Kuping langsung berdengung," ujar Jihan. Setelah itu Jihan langsung dievakuasi oleh masyarakat dengan menggunkan angkutan umum ke rumah sakit.

Ibu Jihan, Amelia Roliana, 42 tahun, bersyukur anaknya selamat. Menurut Amelia, beberapa saat setelah kejadian, dirinya sempat melewati Kampung Melayu dari arah Pasar Gembrong sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu dirinya dari Rumah Sakit Duren Sawit, Jakarta Timur, dan mau mengarah pulang ke arah Jalan Otista.



Baca juga: Bom Kampung Melayu, Jokowi Desak UU Anti-Teroris Dirampungkan

Begitu melihat ada keramaian, Amelia langsung terbersit anaknya dan berhenti untuk menelepon Jihan. "Saya udah mikir aneh-aneh aja saat itu. Pas saya coba telepon Jihan ternyata anak saya bener jadi korban," kata Amelia. "Dia anak saya satu-satunya," ujar Amelia yang tak mampu menahan tangisnya.

DEVY ERNIS


Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung




Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

13 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya