Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan sambutan dalam rangka peresmian RPTRA Intan di Cilandak, Jakarta, 24 Mei 2017. Taman anak yang diresmikan Djarot itu memiliki luas tanah 1.200 meter persegi. TEMPO/Rizki Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pengamanan di Halte-Halte TransJakarta diperketat pasca bom bunuh diri Kampung Melayu. Salah satunya dengan menambah dan memperbaiki sejumlah fasilitas yang ada.
"Saya minta untuk (halte) transjakarta, siapa pun yang masuk halte itu diperiksa. Ada metal detector, diperiksa semua," kata Djarot saat meninjau Halte Transjakarta Kampung Melayu, Ahad, 28 Mei 2017. Langkah ini diambil pasca aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu yang menewaskan lima orang.
Djarot mengatakan untuk pertama kali, hal ini mungkin akan sedikit mengganggu pengguna. Namun ia menegaskan langkah ini diperlukan untuk memastikan keamanan bersama. Meski begitu, ia mengatakan metal detector ini hanya akan dipasang di lokasi-lokasi strategis.
Selain metal detector, Djarot juga ingin agar penerangan di setiap titik keramaian di halte ditambah. Pun halnya dengan closed-circuit television (CCTV) yang juga rencananya akan ditambah.
"CCTV itu sangat efektif ya. Apapun yang terjadi di sini sudah terekam semua sehingga itu kita serahkan kepada pihak kepolisian," kata Djarot.
Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan siap mendukung langkah pemerintah ini. Bahkan ia mengatakan saat ini metal detector sudah mulai disiapkan. "Kami harapkan untuk minggu depan udah mulai jalan dengan metal detector," kata Budi.
Bom bunuh diri Kampung Melayu terjadi pada Rabu, 24 Mei 2017 lalu. Lima orang tewas dalam aksi ini. Tiga di antaranya adalah anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.
EGI ADYATAMA
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung