Polisi mengamankan area saat anggota Inafis dan Densus 88 menggeledah rumah di kawasan Rancasawo, Kecamatan Rancasari, Bandung, Jawa Barat, terkait bom Kampung Melayu, 26 Mei 2017. Diketahui telah ditangkapnya tiga orang terduga berhubungan dengan ledakan bom Kampung Melayu. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua pria di kawasan Cibubur terkait dengan teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Pria itu masing-masing berinisial K dan R alias B. Mereka dibekuk pada Sabtu lalu saat berboncengan sepeda motor. "Saat itu, K memboncengi R," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta, Minggu, 28 Mei 2017.
Berdasarkan penyelidikan polisi, kata Setyo, R diduga pernah berkomunikasi dengan Ahmad Sukri, salah satu terduga bom bunuh diri di Kampung Melayu. "Sehari sebelum ledakan bom bunuh diri, R kontak dengan AS," ujar Setyo. Bahkan polisi menemukan indikasi, R dan K menyerahkan sesuatu kepada Ahmad Sukri.
Dengan alasan itulah polisi menduga R dan K memiliki kaitan dengan serangan teror bom bunuh diri Kampung Melayu. Keduanya saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mako Brimob Kelapadua, Depok. Dari tangan mereka disita barang bukti berupa dua unit telepon selular, uang tunai Rp1,8 juta, kartu ATM, dompet dan BPKB sepeda motor.
Teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu terjadi pada 24 Mei 2017, sekitar pukul 20.30. Terjadi dua ledakan yang menewaskan lima orang dan melukai sedikitnya 11 orang. Dari lima yang tewas, tiga diantaranya adalah polisi dan dua lagi diduga pelaku.
ANTARA
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung