Kementerian PUPR Meminta Maaf kepada Jurnalis RMOL

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 31 Mei 2017 23:45 WIB

TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meminta maaf terkait insiden kekerasan terhadap wartawan Rakyat Merdeka online (RMOL), Bunaiya Fauzi Arubone, yang diduga dilakukan oleh salah seorang protokolernya.

“Kami (Kementerian PUPR) sudah menyampaikan permintaan maaf. Kami berusaha untuk menyelesaikan secara kekeluargaan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Anita Firmanti, saat dihubungi Tempo, Rabu, 31 Mei 2017.

Permintaan maaf juga disampaikan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR lewat secarik surat kepada pimpinan redaksi RMOL dan Bunaiya. Surat bernomor UM 01.10-50/141 ini ditandatangani oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja.


Baca: Jurnalis RMOL Mengaku Diintimidasi Pegawai Kementerian PUPR

Dalam suratnya, Endra menjelaskan pihaknya menghargai peran dan tugas para wartawan sebagai mitra kerja kehumasan. Kementerian PUPR menyatakan melindungi sepenuhnya hak para jurnalis yang bertugas meliput di lingkungan kantor kementerian.

“Atas peristiwa yang mengakibatkan terganggunya tugas jurnalistik yang dialami jurnalis/wartawan RMOL a.n. Bunaiya Fauzi Arubone, kami menilai hal ini sebagai sebuah kesalahpahaman dan untuk itu, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ucapnya.

Insiden kekerasan ini bermula saat Bunaiya meliput kegiatan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ketika membagikan plakat di acara pengukuhan pengurus Badan Kejuruan Teknik Lingkungan Persatuan Insinyur Indonesia periode 2017-2020 di Ruang Serbaguna lantai 17, Gedung Utama Kementerian PUPR. Saat dirinya hendak mengambil gambar, di saat bersamaan seorang petugas protokoler memintanya minggir karena mau meletakkan gelas.

"Saya bilang ‘Sebentar bang, Belum dapat foto bagus. Tapi orang protokol PUPR itu bilang 'monyet nih anak'," tutur Bunaiya dalam pesan tertulisnya.


Baca: Gerilyapolitik.com, Tim Anies - Sandi Akan Tempuh Jalur Hukum

Bunaiya menuturkan dirinya dicekik dan didorong keluar ruangan oleh petugas tersebut. “Petugas itu bilang, ‘gue protokoler sini. Lu jangan macam-macam. Dia bilang gitu sambil cekik dan dorong saya keluar ruangan,” ucap dia.

Meski telah mengaku sebagai wartawan dari RMOL, kata Bunaiya, protokoler Kementerian PUPR tetap tak memperdulikannya. “Dia bilang ’Bodo amat lu dari Rakyat Merdeka kek’,” tuturnya.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, Bunaiya kemudian berangkat menuju Kepolisian Polda Metro Jaya untuk membuat laporan atas kekerasan yang ia alami tersebut.

AHMAD FAIZ | DESTRIANITA

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

26 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

26 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

26 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya