Prostitusi Kalijodo Marak Lagi, Warga: Jangan Cuma Salahkan Kami

Reporter

Jumat, 2 Juni 2017 15:45 WIB

Kehidupan malam di kolong Tol kalijodo. Tempo/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - “Kemarin malam ada razia di sini,” ujar Rahman, di Kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis, 1 Juni 2017. Ia membangun kembali bedeng di bawah jalan layang tol Pluit-Tomang bersama tetangganya, penghuni bekas lokalisasi, di seberang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.

Tokoh masyarakat Kalijodo Abdul Kadir mengatakan sebagian bekas penghuni lokalisasi itu pindah lagi ke kolong tol. Menurut dia, jumlahnya 130-an kepala keluarga. Sebelum digusur, lokalisasi Kalijodo dihuni 600 keluarga. Mereka telah digusur dari Kalijodo oleh Pemerintah DKI Jakarta pada 29 Februari 2016.

Sebagian besar mereka direlokasi ke Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara. Rahman mengatakan polisi rutin mengadakan razia di kawasan itu. Namun, kata dia, mereka hanya meminta agar para pekerja seks tidak berkeliaran di pinggir jalan.

Baca:
Rumah Bedeng Bermunculan, Djarot Akan Pagari Kolong Tol Kalijodo
Antisipasi Premanisme, Aparat Gabungan Jaga RPTRA Kalijodo

Di kawasan itu ada juga anggota TNI yang juga menikmati bir dan pelayanan seks. “Dia bilang kalau bukan operasi gabungan (TNI dan Polri) tidak usah takut.”

Saat Tempo sedang berbincang dengan Rahman, enam wanita dengan riasan menor bermunculan dan duduk di salah satu sudut sebuah bedeng. Tiga di antaranya merokok. Beberapa motor lalu-lalang memasuki deretan bangunan semi permanen. Dua pengendara menghampiri rombongan wanita itu.

“Oii, Grandong…” Rahman berteriak menyapa salah satu dari lelaki yang masuk ke bedeng menemui para wanita penghibur itu. Ia kemudian berbicara kepada salah satu rekannya bahwa pria yang dipanggilnya tadi adalah “Ultra”. Singkatan dari Bahasa Makassar, Ulu na ji tantara yang artinya cuma cukuran rambutnya saja yang mirip tentara.

Baca juga:
KPAI Dampingi Korban Persekusi di Polda Metro Jaya
FPI Dampingi 2 Terduga Pelaku Persekusi yang Ditangkap Polisi

Rahman menjelaskan bahwa sebagian besar pelanggan lokalisasi adalah supir truk. Kebanyakan sopir untuk lintas Sumatera yang mampir untuk beristirahat. “Itu mobil dari Aceh,” katanya sambil menunjuk salah satu truk yang masuk ke kolong tol.

Menurut Rahman, ia dan kawan-kawannya itu bukannya tidak mau mengikuti program relokasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi. Ia mengaku terpaksa melakukannya karena tidak punya usaha apa pun di tempat baru. “Anak ada tiga orang, mau makan apa?” ujarnya. Kadir pun senada. “Kalau pindah mau kerja dan usaha apa?”

Masalah di Kalijodo, kata Kadir, tidak akan selesai hanya dengan membongkar bedeng. Dialog dengan Lurah Penjagalan dan Camat Penjaringan sudah sering dilakukan. “Kami sudah mengalah dengan membongkar bangunan yang ada di tengah.” Pemerintah Provinsi telah membangun lahan parkir untuk pengunjung RPTRA.

Simak:
FPI Dampingi 2 Terduga Pelaku Persekusi yang Ditangkap Polisi
Pengacara Pastikan Rizieq Syihab Akan Pulang, Asal....

Kadir mengancam, jika bedeng-bedeng yang dibangun kembali akan dilawannya. “Kalau digusur lagi, lahan di RPTRA akan kami tempati kembali.”

Prostitusi, kata Kadir, terus-menerus dituduhkan kepada penghuni Kalijodo. Ia menilai pemerintah tidak adil memperlakukan pelaku prostitusi. Jika pemerintah tegas, pemerintah harus menutup semua lokalisasi di Jakarta. “Ini Alexis masih buka, Classic juga, jangan cuma Kalijodo terus yang disalahkan,” katanya.


IRSYAN HASYIM | ENDRI KURNIWATI



Berita terkait

Ada Ormas di Kolong Tol Angke yang Viral di Medsos, Ini Kata Lurah

20 Juni 2023

Ada Ormas di Kolong Tol Angke yang Viral di Medsos, Ini Kata Lurah

Sejumlah wartawan yang hendak meliput ke kolong tol itu sempat mengalami pengadangan dan pengusiran.

Baca Selengkapnya

6 Tahun Penggusuran Kalijodo: Rencana Ahok hingga Sosok Daeng Aziz

28 Februari 2022

6 Tahun Penggusuran Kalijodo: Rencana Ahok hingga Sosok Daeng Aziz

Lima ribu personel gabungan dan belasan alat berat meratakan puluhan rumah dan tempat hiburan malam di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, 2016 silam

Baca Selengkapnya

Arsitek Yori Antar Rancang Masjid Kalijodo atas Ide Ahok

2 Oktober 2017

Arsitek Yori Antar Rancang Masjid Kalijodo atas Ide Ahok

Ahok mengusulkan masjid berdampingan dengan RPTRA Kalijodo, sehingga dapat digunakan untuk ibadah dan kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kolong Tol Kalijodo untuk Parkiran, Djarot: Minta ke Pak Menteri

30 Juni 2017

Kolong Tol Kalijodo untuk Parkiran, Djarot: Minta ke Pak Menteri

Djarot harus meminta izin kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kalau ingin memanfaatkan kolong tol Kalijodo untuk lahan parkir.

Baca Selengkapnya

Djarot Ingin Kolong Tol Kalijodo Dipagari

30 Juni 2017

Djarot Ingin Kolong Tol Kalijodo Dipagari

Dia ingin tempat itu dipagari agar tidak disalahgunakan menjadi tempat tinggal.

Baca Selengkapnya

1.600 Petugas Gabungan Menggusur Kolong Tol Kalijodo  

14 Juni 2017

1.600 Petugas Gabungan Menggusur Kolong Tol Kalijodo  

Personel Polri dan TNI berada di belakang Satpol PP. "Berjaga-jaga jika kondisi tidak kondusif," ujar Dwiyono.

Baca Selengkapnya

Djarot Sebut Pembongkaran Bedeng di Kalijodo Sebelum Lebaran

13 Juni 2017

Djarot Sebut Pembongkaran Bedeng di Kalijodo Sebelum Lebaran

Djarot juga memerintahkan agar kawasan Kalijodo diberi pagar pembatas agar penghuninya tidak bisa kembali lagi.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingin Bangun Kalijodo seperti Las Vegas  

6 Juni 2017

Sandiaga Uno Ingin Bangun Kalijodo seperti Las Vegas  

Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Sandiaga Uno, ingin mengubah kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, seperti Las Vegas di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penertiban Bedeng di Kalijodo, Kapolda: Tidak akan Ada Chaos

6 Juni 2017

Penertiban Bedeng di Kalijodo, Kapolda: Tidak akan Ada Chaos

Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan berjanji menghindari kerusuhan saat menggusur bedeng di Kalijodo. "Nggak akan ada chaos, malulah kalau terjadi."

Baca Selengkapnya

Pelacuran Kalijodo Marak Lagi, Lurah Imbau Bongkar Bedeng Sendiri  

6 Juni 2017

Pelacuran Kalijodo Marak Lagi, Lurah Imbau Bongkar Bedeng Sendiri  

Menurut Yoga, kelurahan tidak pernah memberikan izin mendirikan bedeng secara lisan apalagi tertulis.

Baca Selengkapnya