Pemerintah DKI Undi 160 Keluarga Calon Penghuni Rusun

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 2 Juni 2017 17:26 WIB

Sekretaris Daerah DKI Saefullah melakukan undian unit rumah susun sewa kepada warga Kelurahan Dukuh, Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur, dan Marunda, Jakarta Utara, di Balai Agung DKI, 2 Juni 2017. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mengundi 160 keluarga yang menjadi calon penghuni rumah susun sewa. Mereka berasa dari Kelurahan Cakung Barat dan Dukuh serta pendaftar umum yang sudah lanjut usia. "Ini pengundian yang kedua kali," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Arifin di Balai Agung DKI, Jumat, 2 Juni 2017.

Baca: Kisah Sekda DKI Tolak Warga yang Minta Rusun untuk Istri Kedua

Pengundian pertama pada pekan lalu diikuti 84 keluarga dari Bukit Duri, Jakarta Selatan. Mereka kemudian ditempatkan di Rumah Susun Cakung Barat.

Hari ini, kata Arifin, 35 keluarga yang terkena dampak pekerjaan normalisasi Kali Irigasi di Kelurahan Cakung Barat, 17 keluarga yang terkena dampak pekerjaan embung di Kelurahan Dukuh, serta 7 keluarga yang berasal dari pemohon lansia akan menempati Rumah Susun Cakung Barat, Jakarta Timur. Sedangkan 101 keluarga lagi ditempatkan di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara. "Dari Marunda, ada 78 KK (kepala keluarga) yang belum dapat rusun sejak 2013, tambahan lansia ada 23 KK," katanya.

Baca: Ahok Semprot Pria Ber-KTP Bekasi yang Minta Tinggal di Rusun

Arifin menjelaskan, saat ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI telah membangun dan mengelola rusunawa yang tersebar di empat wilayah kota administrasi, kecuali Jakarta Selatan. Rusunawa tersebut, kata dia, berada di 23 lokasi dengan jumlah 15.361 unit yang terbagi atas 151 blok 5 tower.

Sekretaris Daerah DKI Saefullah menuturkan pengadaan rusunawa akan terus dilakukan. Rusun diutamakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah. Mereka yang terkena dampak penataan sarana dan prasarana kota juga mendapat prioritas. Begitu juga bagi mereka yang direlokasi dari bantaran sungai, waduk, dan pinggir rel kereta api.

Menurut Saefullah, masih ada sekitar 19 ribu penduduk yang membutuhkan rusun. Sedangkan rusun yang tersedia sekitar 2.300 unit. "Tahun ini, cicil lagi (pembangunan rusun). Terus saja bangun, jangan berhenti. Sebab, ini memang kebutuhan riil masyarakat," tuturnya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

9 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

25 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

27 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya