Bahas APBD-P 2017, Djarot: Jangan Ganggu Program yang Sudah Jalan  

Reporter

Senin, 5 Juni 2017 11:30 WIB

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama Ketua Badan Pengawasan Obat dana Makanan (BPOM) PennyKusumastuti Lukito meninjau kelayakan makanan takjil di Pasar Bedungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Juni 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan program gubernur dan wakil gubernur terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, tidak bisa masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017. Menurut Djarot, program Anies-Sandi lebih baik masuk APBD 2018.

"Jangan memotong dan mengganggu proses yang sudah berjalan," ujar Djarot di Balai Kota, Senin, 5 Juni 2017. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI sudah menyelesaikan tiga perempat bagian dari seluruh program.

Baca:
Ke Balai Kota, Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Lanjut ...
Tim Sinkronisasi Optimistis Program Anies-Sandi ...

Tim sinkronisasi yang mengusung program Anies-Sandi sudah beberapa kali datang ke Balai Kota untuk menyesuaikan program yang merupakan realisasi visi-misi saat kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta 2017. Tim berdiskusi bersama beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dengan program yang akan dimasukkan APBD-P 2017.

Selain itu, tim sinkronisasi sudah bertemu dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Namun Djarot belum pernah satu kali pun menemui tim sinkronisasi secara langsung. Djarot berjanji akan menemui Anies-Sandi dalam waktu dekat untuk membahas masa depan Jakarta.

Baca juga:
Kapolres Depok Berjanji Melindungi Jamaah Ahmadiyah
Ikadin: Persekusi Melanggar Semua Prinsip Hukum

Selain dibahas melalui TAPD, kata Djarot, anggaran akan dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Pada tahapan itu, program Anies-Sandi diperkirakan akan menemui hambatan. Program yang diusulkan tim sinkronisasi terancam tak bisa masuk APBD-P 2017.

"Dalam pembahasan di DPRD, otomatis mereka enggak boleh masuk. Yang membahas anggaran adalah komisi, fraksi, dan kepala daerah definitif. Jadi tim anggaran eksekutif dan tim anggaran legislatif, mereka enggak bisa masuk,” kata Djarot. Sebab, menurut dia, tim sinkronisasi bukan bagian dari birokrasi.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

5 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

7 hari lalu

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya