TEMPO.CO, Jakarta -Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI AD sedang memeriksa kasus penabrakan terhadap kelompok sahur on the road di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. “Kalau terbukti ada prajurit TNI AD terlibat dalam penabrakan itu akan kami proses sesuai aturan. Itu pasti,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Alfret Denny Tuejeh kepada Tempo, Senin, 19 Juni 2017.
Menurut Denny, kasus itu masih diselidiki Kepolisian Sektor Kemayoran didukung Denpom TNI. Anggota TNI yang ditusuk adalah Prajurit Dua Ananda Puji Santoso dari Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 10/Agni Buana Cakti (Yon Arhanudse 10). “Ananda masih dirawat. Dia dijahit lima jahitan,” ujar Denny.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto sebelumnya menyampaikan bahwa penyerangan terhadap Ananda terjadi pada Sabtu malam, 17 Juni 2017 menjelag tengah malam di sekitar Patung Ondel Ondel Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran. "Saat korban sedang ngopi bersama teman-temannya, ada kelompok sahur on the road menghampiri dan berteriak kasar," kata dia.
Kelompok pemuda yang menggelar sahur on the road itu berjumlah 15 orang. Mereka membawa celurit. Merasa terancam, Ananda buru-buru menghindar. Namun penyerang tetap mengejar. Ananda jatuh tersungkur setelah pinggang kirinya kena tusuk. Dua teman Ananda datang menolong. Mereka membawa prajurit TNI itu ke rumah sakit. Sedangkan kelompok penyerang kabur dari tempat itu.
Teman-teman Ananda yang diduga juga anggota TNI AD malam itu berbondong-bondong datang ke rumah sakit. Mereka juga mendatangi Polsek Gambir untuk meminta informasi. Lalu, mereka mencari kelompok yang menyerang Ananda.
Berdasarkan keterangan saksi, kelompok sahur on the road itu kabur ke Jalan H. Jiung, Kemayoran, tak jauh dari kawasan Patung Ondel-Ondel. Di sana, mereka berbuat onar dengan menyerang anak-anak dan penduduk setempat.
Mendadak ada sebuah mobil Daihatsu Ayla warna putih berputar arah melawan arus dan menyeruduk kelompok sahur on ther road. Mobil itu menabrak beberapa orang. Pengemudi mobil Ayla itu keluar dari mobil dan menembakkan senjata api ke udara. Dia kemudian kabur ke arah Ancol.
Insiden itu diduga berkaitan dengan penyerangan terhadap Ananda. Polisi meminta keterangan dari lima anggota TNI terkait dengan kasus ini. Namun, Denny membantah. “Mobil yang menabrak itu (dari) informasi awal milik orang sipil yang panik karena melihat kejadian penusukan.” Tapi, kata Denny, semuanya masih dalam penyelidikan.