Porter Stasiun Senen, Mengejar Rezeki di Musim Mudik

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 21 Juni 2017 17:49 WIB

Seorang pemudik dibantu porter untuk membawa masuk barang bawaannya sat akan naik kereta api Matarmaja tujuan Malang di Stasiun Senen, Jakarta (03/08). (TEMPO/Yosep

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu ibukota yang menembus 30 derajat celsius tidak membuat Danuji, 48 tahun, lekas putus asa menanti penumpang yang tidak sanggup membawa barang bawaannya hingga ke atas kereta. Ketidakpastian tersebut ia lakoni sudah lebih dari sepuluh tahun selama menjadi porter atau tukang panggul barang di stasiun kereta api.

Menjelang libur Lebaran, Danuji bisa bernapas lega. Meski beban yang ia pikul semakin berat, peluang Danuji mendapatkan pelanggan lebih besar ketimbang hari biasa menyusul padatnya pemudik di stasiun. Dengan tubuh yang tak seberapa tinggi dan gempal, Danuji bisa memikul barang hingga seberat 50 kilogram.

"Hari ini saya sudah angkut empat kali. Kalau hari biasa paling cuma dua kali," ujar Danuji saat dijumpai di Stasiun Pasar Senen, Rabu, 21 Juni 2017.

Tak banyak uang yang bisa Danuji bawa pulang. Setiap barang yang ia panggul biasanya dibiayai Rp 30 ribu, baik barang bawaan ringan atau berat. Dari 180 porter yang berkeliaran di Stasiun Pasar Senen, ia hanya boleh mengambil satu shift giliran angkut barang, pagi atau malam. Jadi, 90 orang bertugas pukul 07.00-19.00 WIB, sisanya pada pukul 19.00-07.00 WIB.

Padatnya pemudik tentunya membawa kesedihan bagi Danuji. Meski Lebaran ia berpeluang mendapatkan uang lebih banyak, Danuji tidak bisa berkumpul di rumah orangtuanya di Brebes, Jawa Tengah. "Saya baru bisa pulang kampung habis lebaran," ujar Danuji.

Tak hanya soal pekerjaan, Danuji kerap kehabisan tiket kereta untuk pulang kampung. Ia juga keberatan jika harus ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, hanya untuk naik bus menuju Brebes. "Itu pun enggak tahu deh entar dapat tiket (bus) atau enggak. Kalau enggak ya enggak pulang kampung," ujar Danuji seraya meringis.

Begitu pun Mansyur, 36 tahun. Pria asal Kebumen, Jawa Tengah itu rela tak pulang kampung demi rezeki yang lebih banyak. Pendapatan saat Lebaran lebih banyak ia terima ketimbang hari biasa. Sebelum menjadi seorang porter, Mansyur melakoni pekerjaan sebagai penjual asongan. Pekerjaan itu tak lama kemudian dilarang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Saya enggak pulang kampung. Ini kesempatan dapat pelanggan ramai. Rejeki lagi banyak. Saya juga tunggu jalanan sepi dan angkutan murah," ujar Mansyur.

Dengan bekerja pada hari Lebaran, Mansyur berharap bisa membahagiakan istri dan dua anaknya. Keluarga kecil Mansyur tinggal di sebuah rumah yang berada di Cawang, Jakarta Timur. "Kami terima saja. Namanya rezeki, mau bagaimana," kata Mansyur.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Natal dan Tahun Baru, Ada 50 Bus Mudik Gratis ke Tiga Kota Ini

12 Desember 2017

Natal dan Tahun Baru, Ada 50 Bus Mudik Gratis ke Tiga Kota Ini

Pemerintah akan memberangkatkan 2.500 pemudik dari Jabodetabek ke tiga kota tujuan ini secara gratis pada libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Baca Selengkapnya

Mudik Libur Maulid Nabi 2017: Jumlah Mobil Keluar Jakarta Turun

2 Desember 2017

Mudik Libur Maulid Nabi 2017: Jumlah Mobil Keluar Jakarta Turun

Kondisi kendaraan harus diperhatikan untuk memastikan kelancaran perjalanan mudik dan kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan  

2 Agustus 2017

Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan  

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap kondisi jaringan jalan nasional dan semua jalan tol dalam kondisi yang lebih baik pada mudik Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Siagakan 13 Mobil Toilet Selama Mudik

10 Juli 2017

Kementerian PUPR Siagakan 13 Mobil Toilet Selama Mudik

Mobil toilet dari Kementerian PUPR disiagakan di 11 titik di tiga ruas jalan tol.

Baca Selengkapnya

Mudik 2018, Puluhan Kilometer Tol Jawa Timur Akan Difungsionalkan

8 Juli 2017

Mudik 2018, Puluhan Kilometer Tol Jawa Timur Akan Difungsionalkan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan puluhan kilometer jalur tol yang saat ini dibangun dapat difungsikan untuk arus mudik Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Tertabrak Truk, Pemudik Sepeda Motor Tewas di Brebes  

7 Juli 2017

Tertabrak Truk, Pemudik Sepeda Motor Tewas di Brebes  

Pemudik bernama Eko Wahyudi, 30 tahun, asal Grobogan, Jawa Tengah, berniat kembali ke Jakarta setelah mudik dan berlebaran di kampung halaman.

Baca Selengkapnya

Polri: Angka Kematian Arus Mudik Lebaran 2017 Turun 41,2 Persen

6 Juli 2017

Polri: Angka Kematian Arus Mudik Lebaran 2017 Turun 41,2 Persen

Kepala Korps Polisi Lalu Lintas Polri mengatakan jumlah korban meninggal dunia pada arus mudik Lebaran 2017 menurun 41,2 persen dari tahun lalu.

Baca Selengkapnya

780 Motor Diangkut Gratis di Bandung Selama Mudik 2017

6 Juli 2017

780 Motor Diangkut Gratis di Bandung Selama Mudik 2017

Sukses di arus mudik 2017, PT KAI Daop II Bandung berharap pemerintah kembali membuka layanan angkutan motor gratis pada arus mudik tahun depan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Soal Kemacetan Panjang di Rest Area Tol Cipali

5 Juli 2017

Penjelasan Soal Kemacetan Panjang di Rest Area Tol Cipali

Kemacetan di tol Cipali pada saat arus balik mencapai sekitar 80 kilometer.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Banten Dikunjungi 61.950 Wisatawan

4 Juli 2017

Libur Lebaran, Banten Dikunjungi 61.950 Wisatawan

Dinas Pariwisata Provinsi Banten mencatat jumlah wisatawan ke Provinsi Banten selama musim libur Lebaran mencapai 61.950.

Baca Selengkapnya