Penjelasan IDI Soal Penyebab Dokter Stefanus Taofik Meninggal  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 29 Juni 2017 08:50 WIB

Stefanus Taofik. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya seorang dokter bernama Stefanus Taofik saat bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, sempat menghebohkan media sosial. Dalam kabar viral tersebut, Stefanus disebutkan meninggal karena kelelahan setelah bertugas tanpa henti selama libur Lebaran.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menduga dokter muda spesialis anestesi itu meninggal karena penyakit brugada syndrome. Sebuah penyakit ketidaknormalan sistem listrik jantung sehingga mengakibatkan gangguan irama jantung yang membahayakan jiwa atau aritmia.

“Ya, betul. Dugaannya memang mengarah ke sana,” kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI terpilih periode 2019-2021, Daeng Mohammad Faqih, saat dihubungi, Rabu, 28 Juni 2017. Stefanus meninggal saat bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro. Dugaannya, kelainan genetik pada pembuluh darah di jantung koroner.

Baca juga: Diduga Kerja Nonstop Selama Lebaran, Seorang Dokter Meninggal

Dikutip dari Sing Health, brugada syndrome adalah kelainan fungsi listrik jantung yang mengakibatkan aritmia. Seharusnya, setiap detak jantung dipicu impuls listrik dari sel spesial (pucuk sinus) pada ruang kanan atas jantung (atrium). Di pori kecil dari setiap sel terjadi aktivitas listrik.

Di tempat terpisah, Ketua Program Studi SP2 Divisi Anestesia Ambulatori dan Bedah Umum Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Arif H.M. Marsaban menuturkan Stefanus mengidap brugada syndrome. Salah satu bentuk penyakit aritmia maligna atau berbahaya akibat channelopathy. “Kelainan ini terbanyak pada laki-laki dan sudden cardiac death kerap terjadi saat tidur,” ucapnya.

Hal ini menepis anggapan bahwa korban meninggal karena kelelahan saat bekerja. Arif mengatakan Stefanus bekerja selama 2x24 jam di Rumah Sakit Pondok Indah. Keterangan ini sekaligus membantah informasi yang menyebut Stefanus bekerja selama lima hari berturut-turut dan kelelahan.

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Andi Wahyuningsih Attas juga mengirimkan surat penjelasan ke IDI. Dalam surat itu, Andi menjelaskan, Stefanus adalah peserta pendidikan fellowship Konsultan Intensive Care (KIC) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo semester kedua.

“Saat meninggal, almarhum sedang melakukan pekerjaannya sebagai dokter anestesi di RS Pondok Indah, bukan dalam tugasnya sebagai peserta didik,” katanya. Saat ditemukan pertama kali, Stefanus masih bertugas jaga selama 24 jam. Saat itu, ia menjaga satu pasien di ruang ICU dan telah pindah ke ruangan. Serta satu pasien di kamar operasi.

“Almarhum meminta pertukaran hari jaga dengan rekannya sehingga memungkinkan almarhum untuk jaga 2x24 jam dan libur setelahnya,” tuturnya. Stefanus juga tercatat bertugas sebagai fellow KIC di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan dokter jaga di RS Jantung Diagram, Cinere.

Stefanus, kata Andi, terbilang baru bertugas di RS Pondok Indah. Di rumah sakit itu ada tiga dokter spesialis anestesi. Saat Lebaran, ia bertugas sejak malam takbiran karena kebetulan non-muslim.

Sebelumnya, seorang dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, dilaporkan meninggal ketika tengah menjalani tugas. Kabar kematian dokter bernama Stefanus Taofik itu menjadi viral di media sosial karena diduga kelelahan setelah bekerja secara nonstop selama lima hari berturut-turut.

Musa, adik almarhum, membenarkan kakaknya meninggal saat berada di kamar jaga rumah sakit. Namun, Musa enggan merinci penyebab dan kronologi kematian kakaknya. “Kami dari keluarga sudah mengikhlaskan beliau,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu, 28 Juni 2017. “Jangan tanya kenapa atau kronologinya, cukup doakan saja.”

Musa mengetahui berita kematian kakaknya menjadi viral di media sosial. Namun dia dan keluarga tak memperhatikan berbagai spekulasi itu. “Pihak rumah sakit juga sudah sepakat tidak membawa berita ini sebagai hal yang menghebohkan dan sebagainya,” katanya.

AVIT HIDAYAT | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

7 Maret 2022

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

Pemeriksaan terhadap lima rekan Tangmo Nida telah dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand, termasuk manajer.

Baca Selengkapnya

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

24 Januari 2022

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

Seorang pemuda ditemukan tewas di gedung kosong yang ada di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

21 Februari 2021

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

9 Februari 2021

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

Polisi masih mendalami temuan warga negara Jepang yang meninggal di apartemen kawasan Sawah Besar saat isolasi mandiri karena positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

7 Juli 2020

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

Ennio Morricone meninggal dunia pada Senin, 6 Juli 2020. Simak 4 fakta tentangnya.

Baca Selengkapnya

Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

7 Oktober 2019

Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

Kabar duka tengah meliputi pasangan Ammar Zoni dan Irish Bella. Bayi kembar mereka meninggal dalam kandungan. Intip beberapa risiko hamil kembar.

Baca Selengkapnya

Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

24 September 2018

Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

Suporter klub sepakbola Persija yang tewas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Haringga Sirila, 23 tahun, minta sesuatu saat pamit ke ibunya.

Baca Selengkapnya

Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

24 September 2018

Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

Kepada orang tua, suporter Persija Jakarta itu pamit untuk menyelesaikan pekerjaan bersama temannya di Bandung.

Baca Selengkapnya

Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

17 September 2018

Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

Selama rentang waktu 48 jam, aparat kepolisian Resor Bogor menangani dua kejadian tawuran pelajar yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Bangunan Ambruk, Buruh Tewas Tertimpa Beton di Penjaringan

15 September 2018

Bangunan Ambruk, Buruh Tewas Tertimpa Beton di Penjaringan

Seorang buruh tewas di lantai dua bangunan yang di Cluster Ebony, depan Waterbom Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta.

Baca Selengkapnya