Pemilik Angkot di Bekasi Sebut Omzetnya Naik Setelah Pasang AC  

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 14:41 WIB

Ilustrasi angkot kota Bekasi. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Bekasi – Pemilik angkutan perkotaan berpenyejuk udara (AC) K-02 rute Bekasi-Pondok Gede, Havi Rossi, mengatakan, sejak mengoperasikan angkot dengan AC dua bulan lalu, omzetnya meningkat. “Sekarang bisa dapat Rp 600 ribu sehari,” kata Rossi kepada Tempo, Senin, 3 Juni 2017.

Omzet sebanyak itu, kata Rossi, didapat dari lima rit, mulai terminal Bekasi sampai lokasi tujuan Pondok Gede. Padahal, jika memaksakan diri kerja lebih berat, omzet bisa bertambah lebih banyak. “Nariknya santai aja, enggak ngoyo,” ujarnya. Omzet tersebut belum dipotong uang bahan bakar maksimal Rp 200 ribu.

Baca: Angkot Wajib Ber-AC, Sopir: Tak Efektif untuk Angkot Ukuran Kecil

Sebelum dipasangi AC, kata Rossi, omzet paling banyak Rp 350-400 ribu. Nilai itu belum dipotong uang bahan bakar Rp 150-200 ribu. Bahkan, untuk mencapai penghasilan sebanyak itu, sopir harus bekerja keras. Artinya, setiap hari sebelum pakai AC pendapatan bersih tak lebih dari Rp 200 ribu sehari. “Sekarang pendapatan bersih bisa sampai Rp 400 ribu,” tuturnya.

Menurut Rossi, penumpang antusias dengan kehadiran angkot ber-AC. Banyak penumpang yang berharap angkot berpenyejuk lebih banyak lagi sehingga waktu tunggu lebih singkat. “Penumpang banyak yang mencari kenyamanan daripada tarif,” katanya.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, kata Havi, tarif jarak dekat Rp 3.000, tapi tidak sedikit penumpang yang membayar lebih. Penumpang melebihi tarif yang ditetapkan karena merasa nyaman naik angkot ber-AC. “Penumpang banyak yang nanya, kenapa kok enggak dari dulu,” ucapnya.

Darisman, suami Rossi yang menjadi sopir angkot, mengaku kini sangat kritis kepada penumpang. Ia tak segan menurunkan penumpang yang nekat merokok di dalam angkotnya. “Saya pernah menurunkan penumpang karena merokok, soalnya sudah jelas ada larangan merokok di dalam angkot,” katanya.

Baca: Angkot Wajib Ber-AC, Sopir: Tak Efektif untuk Angkot Ukuran Kecil

Selain antirokok, kata dia, sejak dipasangi AC, pintu angkot tertutup rapat. Walhasil, pengamen tidak bisa masuk ke angkot. “Sekarang steril dari pengamen, penumpang menjadi nyaman,” ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan angkot ber-AC menjadi tantangan pemerintah setempat untuk mengubah semua angkot. Hal itu termaktub dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2015.

Aturan itu menyebutkan, paling lambat pada 2018 seluruh angkutan umum wajib menggunakan AC dengan temperatur 20-25 derajat Celsius. “Tantangan kami adalah menyadarkan pengusaha angkot agar memasang AC pada armadanya,” kata dia.

Hanya, menurut Yayan, pengusaha angkot kini banyak mengeluh tak punya modal untuk memasang AC karena omzetnya menurun sejak ada angkutan online. Karena itu, Yayan tengah mencari solusi untuk membantu pengusaha angkot menyediakan AC di dalam armadanya. “Bisa pakai CSR, bisa juga subsidi dari pemerintah. Ini yang sedang dibahas,” kata Yayan.

Adapun bantuan fasilitas AC bagi 10 angkot dari Kementerian Perhubungan, kata dia, diprioritaskan untuk trayek Bekasi-Pondok Gede atau K-02. Sebab, peminat trayek di trayek tersebut paling banyak dan paling jauh di antara trayek lain. “Kalau ada angkot AC, kedisiplinan penumpang dan sopir harus diperhatikan.”

ADI WARSONO



Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

17 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

19 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

19 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

29 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

33 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya