Server PPDB Online Siswa SMA di Depok Tak Bisa Diakses
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 4 Juli 2017 21:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan tidak bisa diaksesnya server Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMA/SMK 2017/2018 di Depok, Selasa, 4 Juli 2017. Padahal pembukaan PPDB online untuk tingkat SMA sederajat telah dibuka sejak Senin kemarin.
"Dari kemarin sampai hari kedua server PPDB tidak bisa diakses," kata seorang tua siswa Djon Hendry, yang mendatangi SMA Negeri 3 untuk melihat passing grade atau peringkat nilai anaknya di sekolah itu.
Menurutnya, akses online sangat dibutuhkan para orang tua siswa untuk melihat peringkat anaknya yang kemungkinan terpental dari pendaftaran daring, dari jalur akademik ini. Jangan sampai server yang tidak bisa diakses tersebut dijadikan celah sekolah maupun pihak lainnya untuk berbuat curang.
Baca juga: PPDB, Selusin Sekolah di Bandung Ditengarai Menolak Siswa Miskin
"Saya sangat kecewa tidak bisa diakses. Makanya saya datang ke sekolah langsung. Tapi, sekolah juga tidak bisa menunjukan passing grade-nya," ujar Djon, yang datang sekitar pukul 17.00 ke SMAN 3.
Senada, orang tua siswa di SMAN 2 Depok, juga kesal dengan pendaftaran manual di sekolah itu, karena server PPDB online tidak bisa diakses. "Dari kemarin drop. Kami diminta antri per gelombang," ujar pria yang tidak mau menyebutkan namanya itu.
Ia mengatakan akses daring PPDB sangat diperlukan orang tua siswa yang telah terlanjur mendaftar. Sebabnya, kata dia, kalau nilai siswa yang mau masuk masih kurang, dan terpental, orang tua akan mencari sekolah alternatif.
Ia menambahkan pada proses PPDB tahun ini siswa yang mendaftar bisa memilih dua SMA negeri sekaligus. "Namun, kalau sudah terpental di kedua sekolah yang dituju, siswa tidak bisa memilih ke sekolah negeri lagi," ujarnya. "Jadi kami perlu memantau nilai terendah siswa yang masuk di sekolah," ucapnya.
Baca juga: PPDB SMP Negeri, Bandung Hapus Sistem Zonasi
Ketua PPDB SMA 3 Sahid Yunianto mengatakan server memang tidak bisa dibuka sejak awal pembukaan PPDB kemarin. Menurutnya, proses PPDB tahun ini ada perbedaan berdasarkan petunjuk teknis awal mengenai sistem online.
"Memang tidak bisa diakses dari luar. Bisanya dari sistem di komputer sekolah," ujar Sahid. "Juknisnya sudah direvisi mengenai pendaftaran online ini."
Merujuk sistem daring tahun kemarin, akses bisa dilihat atau siswa bisa mendaftar dari rumah. Bahkan, peringkat dan pergerakan nilai siswa bisa dipantau melalui telepon seluler yang sudah mendukung untuk akses internet. "Tapi, sekarang tidak bisa. Mau mendaftar harus datang ke sekolah," ujarnya.
Ia menambahkan sistem daring PPDB masih lebih baik dipegang pemerintah kota, dari pada provinsi. Sebabnya, masih banyak sejumlah kendala yang terjadi pada PPDB online tahun ini. "Komputer kami saja kadang tidak bisa diakses. Dan Lola (loadingnya lama)," ucapnya.
Kepala Sekolah SMAN 2 Dede Agus Suherman mengatakan kendala PPDB tahun ini memang terjadi pada penerimaan online. Menurutnya, Pemprov Jabar belum siap menyediakan server daring PPDB. "Banyak kendala terjadi karena servernya drop. Kadang tidak bisa diakses," ujarnya.
Ia mengatakan masalah server ini terjadi di seluruh SMA negeri ataupun sederajat di Depok. "Bukan hanya kami. Sekolah lain juga sama," katanya.
IMAM HAMDI