Perombakan SKPD, Djarot Tunggu Persetujuan Kemendagri  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 5 Juli 2017 14:26 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat bersalaman dengan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam acara halal bihalal di Balai Kota, Jakarta, 3 Juli 2017. Dalam acara bersama jajaran pejabat dan Pegawai Negeri Sipil DKI Jakarta itu, Djarot juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dari Ahok kepada seluruh warga dan pegawai Pemprov DKI Jakarta. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membahas perombakan pejabat di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersama Kepala Badan Kepegawaian Daerah Agus Suradika di Balai Kota, Rabu, 5 Juli 2107. "Kami evaluasi terus," kata Djarot.

Beberapa golongan eselon yang akan masuk perombakan adalah eselon ll, eselon lll, dan eselon lV. Djarot juga akan memutasi pejabat purnatugas di beberapa eselon. Namun perombakan tersebut, menurut dia, membutuhkan persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri karena sisa waktu masa jabatan yang ia emban.

"Zaman Pak Ahok kan langsung, karena sekarang kurang dari empat bulan, kami konsultasi ke Mendagri," ucapnya.

Baca juga: Djarot Ingin Pejabat DKI Bersih dari Korupsi

Djarot tidak bisa memastikan kapan perombakan tersebut akan dilaksanakan. Ia akan berkoordinasi terlebih dulu dengan Kementerian Dalam Negeri.

Perombakan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terakhir kali dilakukan pada Januari 2017 saat Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono menjabat sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta.

Agus Suradika yang ditanyai setelah bertemu Djarot mengatakan alasan dilakukannya perombakan SKPD adalah untuk mempercepat layanan kepada masyarakat dengan sisa masa jabatan empat bulan serta untuk memantapkan kinerja pejabat di lingkungan DKI. Namun Agus masih enggan menyebut jajaran mana saja yang akan masuk perombakan.

"Empat bulan kan bukan waktu yang pendek juga untuk sebuah pelayanan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Djarot: Pemerintah dan DPRD Bak Mata Uang Tak Bisa Dipisahkan

Agus membantah jika perombakan ini terkait dengan adanya penurunan pelayanan kepada masyarakat. Ia mengatakan salah satu penyebab perombakan adalah karena jenuhnya seseorang di satu posisi. "Ada faktor kejenuhan. Itu kami lihat. Jadi supaya empat bulan ini betul-betul efektif untuk mencapai target-target pembangunan, pelayanan," katanya.

Agus menyatakan jumlah SKPD yang dirombak tidak mencapai ratusan. "Enggak, enggak, enggak nyampe," ucapnya.

WULAN | JH

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

31 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

37 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya