Tak Semua Sekolah di Jakarta Siap Terapkan Full Day School  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 7 Juli 2017 15:14 WIB

Ilustrasi anak bersekolah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua sekolah di Jakarta siap menerapkan praktik sekolah lima hari dalam sepekan. Beberapa sekolah mengungkap soal keterbatasan ruang kelas untuk bisa menerapkan sistem belajar delapan jam per hari (full day school) secara penuh.

Salah satunya Sekolah Menengah Pertama Negeri 33 di Jakarta Selatan. Sekolah ini hanya memiliki 12 ruangan untuk 18 rombongan belajar dari semua tingkat. Karena itu, selama ini waktu masuk sekolah tersebut dibagi dua, yakni pagi dan siang.

“Siswa kelas VIII dan IX masuk pagi, kelas VII sore," ujar Kepala SMPN 33 Warno ketika ditemui di sekolah itu, kemarin. Warno menambahkan, “Di SMP 33, kami masih perlu toleransi untuk penerapan full day school dalam waktu dekat.”

Baca juga: Menteri Muhadjir Sebut Kritik Full Day School Terlalu Dini

Atas desakan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Warno mengatakan pihak sekolah telah meminta penambahan ruangan ke Dinas Pendidikan Provinsi. Ruangan diperkirakan baru bisa ditambah dalam dua tahun ke depan. “Jadi kami bisa efektif menjalankan full day school pada 2019,” katanya.

Kendala lain, ujar Warno, adalah lahan untuk fasilitas penunjang aktivitas sekolah lima hari. Area lahan tersisa di SMPN 33 dianggap sangat terbatas sehingga menyulitkan intensifikasi praktik ekstrakurikuler di luar ruangan setiap hari. “Maksimal kegiatan seni atau literasi dalam ruangan yang akan diperbanyak,” ucapnya.

SMPN 15, Jakarta Selatan, mengalami kendala yang sama. Mereka bahkan memiliki 21 rombongan belajar dengan 12 ruangan yang tersedia. Wakil Kepala SMPN 15 Anita Maria Hutabarat berujar penambahan ruangan telah diusulkan lima tahun lalu. "Sejauh ini baru dapat penambahan ruangan perpustakaan saja," tuturnya.

Baca juga: Sekolah Ini Sebut Full Day School Membantu Kepercayaan Diri Siswa

Dia menuturkan sistem belajar hingga sore belum akan diterapkan secara penuh di sekolah itu. Kelonggaran diberlakukan dengan tidak menerapkan sebagian program. “Sebab, orang tua siswa juga akan marah jika kelas yang masuk sore dipaksa pulang malam,” ujarnya.

Sistem sekolah lima hari diatur dalam peraturan Menteri Pendidikan yang diteken bulan lalu. Tujuannya, menekan aktivitas negatif siswa di luar sekolah, selain menambah waktu luang siswa bersama keluarga pada akhir pekan. Namun peraturan itu memicu reaksi penolakan dari sebagian kalangan. Presiden sedang merancang peraturan yang diharapkan bisa menjadi dasar penerapan peraturan menteri tentang hari sekolah tersebut agar dapat diterima lebih luas.

IRSYAN HASYIM | WURAGIL

Berita terkait

Di Bekasi, Ada Siswa SMAN Numpang Sekolah di Gedung SD

4 Oktober 2018

Di Bekasi, Ada Siswa SMAN Numpang Sekolah di Gedung SD

Selama ini, siswa SMAN 21 Bekasi menggunakan gedung sekolah milik SDN Jatimakmur 3 dan SDN Pondok Gede 4 dengan jumlah kuota siswa 324 siswa.

Baca Selengkapnya

Yogya Tak Serta Merta Hapus Full Day School  

9 September 2017

Yogya Tak Serta Merta Hapus Full Day School  

Perpres Nomor 87 Tahun 2017 itu merupakan pengganti dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Hari Sekolah.


Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Cerita di Balik Terbitnya Perpres PPK  

7 September 2017

Dahnil Anzar Cerita di Balik Terbitnya Perpres PPK  

Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bercerita tentang di balik terbitnya Perpres Penguatan Pendidikan Karakter yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

KPAI Dukung Perpres Pendidikan Karakter Ketimbang Full Day School

7 September 2017

KPAI Dukung Perpres Pendidikan Karakter Ketimbang Full Day School

Retno mengatakan Perpres tentang Penguatan Pendidikan Karakter menghapus kewajiban sekolah 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.

Baca Selengkapnya

Perpres PPK Berlaku, PBNU Minta Debat Full Day School Diakhiri

6 September 2017

Perpres PPK Berlaku, PBNU Minta Debat Full Day School Diakhiri

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengajak kepada seluruh pihak untuk mengakhiri perdebatan tentang full day school.

Baca Selengkapnya

Presiden Teken Perpres, Mendikbud: Full Day School Opsional

6 September 2017

Presiden Teken Perpres, Mendikbud: Full Day School Opsional

Ketua PB NU Said Aqil Siradj mengusulkan pemerintah mengalokasikan anggaran kepada madrasah atau pesantren yang melaksanakan pendidikan karakter.

Baca Selengkapnya

ICMI Minta Pemerintah, NU, Muhammadiyah Dialogkan Full Day School

24 Agustus 2017

ICMI Minta Pemerintah, NU, Muhammadiyah Dialogkan Full Day School

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jimly Asshiddiqie mnilai liarnya polemik full day school akibat pemerintah gagal menjalin komunikasi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Siswa Madrasah di Ambon Protes Penerapan Full Day School

21 Agustus 2017

Ratusan Siswa Madrasah di Ambon Protes Penerapan Full Day School

Siswa madrasah meminta DPRD Maluku meninjau ulang peraturan menteri tentang full day school.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tegaskan Tidak Ada Istilah Full Day School  

19 Agustus 2017

Kemendikbud Tegaskan Tidak Ada Istilah Full Day School  

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi mengatakan, tidak ada keharusan sekolah menerapkan 5 hari belajar.

Baca Selengkapnya

Menteri Muhadjir Akui Menjelaskan Permendikbud 100 Kali, Lalu...

18 Agustus 2017

Menteri Muhadjir Akui Menjelaskan Permendikbud 100 Kali, Lalu...

Muhadjir Effendy mengatakan kegiatan ekstrakulikuler yang ada di dalam Permendikbud bertujuan untuk penguatan karakter bersifat pilihan atau opsional.

Baca Selengkapnya