Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Reporter

Sabtu, 8 Juli 2017 09:25 WIB

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.

TEMPO.CO, Tangerang - Abdul Guyum, 56 tahun, dokter militer yang menampar petugas Fery Surya Perdana, petugas Avition Security Bandara Soekarno-Hatta mengaku refleks saat mendaratkan tangannya ke pipi kiri korban. "Pelaku mengaku melakukannya secara refleks dan meminta maaf," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Bandara Soekarno-Hatta Inspektur Dua Prayogo kepada Tempo, Sabtu, 8 Juli 2017.

Kepada polisi, Guyum mengaku gerakan refleks menampar itu terjadi ketika ia cekcok dengan Fery yang akan memeriksanya. Penamparan terjadi saat Guyum akan terbang ke Palu menggunakan pesawat Lion Air JT 820, Jumat malam, 7 Juli 2017. Di Security Check Point Terminal I A Bandara Soekarno-Hatta, alat pemindai Walk Trough (WTMD) berbunyi ketika dilalui Guyum.

Baca:
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara
Joice Warouw Minta Maaf atas Insiden Penamparan Petugas Bandara

Alat pemindai berbunyi, Fery berniat memeriksa Guyum dengan meminta izin lebih dahulu. Tapi Guyum tidak berterima, lalu terjadi cekcok. Guyum pun menampar pipi kiri Fery. “Pemeriksaan itu sesuai dengan prosedur,” ujar Security Rescue & Fire Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta, Tommy Bawono, kepada Tempo, Jumat malam, 7 Juli 2017.

Penganiayaan ini dilaporkan ke Polres Bandara Soekarno Hatta. Polres mengusahakan perdamaian antara Fery dan Guyum. Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan secara musyawarah atau kekeluargaan.


Baca juga:
Tak Semua Sekolah di Jakarta Siap Terapkan Full Day School
Vlog Kaesang Pangarep, Polres Bekasi: Penyelidikan Dilanjutkan


Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dengan Fery. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun," kata Prayogo.


JONIANSYAH HARDJONO


Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

3 Juli 2023

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh

Baca Selengkapnya

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

18 Maret 2023

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

Kepolisian Resor Bogor mengungkap kasus penemuan potongan tubuh manusia atau mayat mutilasi dalam koper berwarna merah di Desa Singabangsa.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

18 Maret 2023

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

Kodim 0508/Depok bersama Polres Metro Depok bersinergi untuk memastikan stok dan stabilitas harga Sembako jelang Ramadan 1444 Hijriyah

Baca Selengkapnya

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

3 Oktober 2022

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

Paula Verhoeven dan Baim Wong terancam sanksi penjara akibat melakukan 'prank' dengan menyampaikan pengaduan palsu KDRT.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

9 Agustus 2021

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

Polres Cianjur, Jawa Barat, memberlakukan sistem ganjil genap di sepanjang Jalan Mangunsarkoro, menjelang keputusan soal nasib PPKM.

Baca Selengkapnya