Subdirektorat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat merilis kasus penembakan pelaku pembunuhan Italia Chandra Kirana Putri, di Lampung, 9 Juli 2017. Subdirektorat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Italia Chandra Kirana Putri, korban penembakan pencuri kendaraan bermotor di Tangerang mengaku lega karena polisi telah mengungkap satu dari dua pelaku. "Kami sekeluarga lega dan sangat mengapresiasi kerja polisi yang cukup cepat menangani kasus ini," kata kakak Italia, Yugo Slavia Chandra Kirana kepada Tempo, Senin 10 Juli 2017.
Awalnya, kata Yugo, keluarga berharap pelaku ditangkap hidup-hidup, tidak ditembak mati. "Agar bisa diinterogasi, kami ingin tahu siapa dalangnya.” Keluarga almarhumah mendapatkan informasi dari siaran televisi bahwa para pelaku sudah dua hari mengamati rumah sasaran sebelum mencuri.
Polisi menembak mati Syaiful, yang diduga membunuh Italia Chandra Kirana Putri. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rudy Herianto Adi Nugroho mengatakan Syaiful melawan saat digerebek tim Resmob Polda Metro Jaya di Lampung Selatan, Ahad, 9 Juli 2017. "Sehingga petugas memberikan tindakan tegas."
Menurut Rudy polisi sudah memberikan tembakan peringatan agar Syaiful menyerah tapi pria itu tetap melawan. Polisi tidak mau mengambil risiko karena Syaiful juga memegang senjata api. Pria itu ambruk setelah ditembak di Jalan Panjang, Lampung Selatan.
Polisi sudah memburu Syaiful setelah menembak Italia pada 12 Juni 2017. Syaiful, dan seorang kawannya tak pernah menetap lama di satu tempat. Mereka selalu berpindah tempat untuk menghilangkan jejak. Saat ini, polisi masih memburu teman Saiful.
Italia ditembak karena memergoki dua pencuri tengah berusaha mengambil sepeda motor yang parkir di garasi rumah di Perumahan Bugel Indah, Karawaci, Tangerang. Perempuan 23 tahun itu berteriak maling dan menyerang pelaku menggunakan sapu lidi. Italia tertembak dadanya dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.