Zonasi PPDB Membingungkan, Bupati Tangerang Surati Mendikbud  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 11 Juli 2017 18:33 WIB

Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk membahas kampung Dadap, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016. (TEMPO/ MAWARDAH)

TEMPO.CO, Tangerang - Para orang tua siswa di Tangerang dibuat resah oleh aturan yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi. Mereka mengaku kesulitan mendaftarkan anaknya ke sekolah menengah pertama negeri (SMPN) karena sistem zonasi berdampak pada domisili siswa dan kartu identitas orang tuanya.

Kisruh sistem zonasi PPDB membuat Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melayangkan surat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam suratnya, Zaki meminta Kementerian mengkaji ulang aturan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Nomor 17 Tahun 2017 tentang PPDB. "Kami minta aturan ini ditinjau ulang dan kembali seperti yang dulu, yakni penerimaan sesuai dengan nilai, bukan zonasi," katanya, 11 Juli 2017.

Baca: PPDB SMP di Tangerang Selatan Terkendala Internet dan KTP

Menurut Zaki, apabila proses PPDB ini dilanjutkan, hasilnya akan carut marut. Meski menimbulkan masalah, kata Zaki, Pemerintah Kabupaten Tangerang masih menggunakan aturan tersebut dalam penerimaan peserta didik tahun ajaran baru ini.

"Kami tidak membuat terobosan terkait dengan solusi kekisruhan PPDB karena akan lebih rumit nantinya. Jadi kami masih gunakan Permendikbud yang ada sampai surat yang kita kirim ada balasan," ujarnya.

Siti R, orang tua siswa, mengatakan, meski nilai hasil ujian nasional anaknya cukup bagus, tapi karena dia tinggal di desa yang tidak masuk zona SMP yang dinginkan, maka status anaknya adalah prioritas kedua. "Kami bingung daftarkan anak ke SMPN 1 karena rumah di Desa Pete, tapi domisili saya tidak termasuk zona SMP itu," ujarnya kepada Tempo.

Junaidi, guru SDN Tigaraksa 4, mengatakan banyak orang tua siswa yang mengadu kepadanya perihal sulitnya mendaftar sekolah. Menurut Junaidi, dari 157 siswa SDN Tigaraksa 4, separuh jumlah itu belum mendapatkan sekolah.

"Sebagai guru kelas VI, saya prihatin. Banyak orang tua mengadu kebingungan atas kebijakan baru ini," ucapnya. Menurut Junaidi, dari pengaduan orang tua itu, ternyata di Tigaraksa ada sejumlah desa yang secara zonasi tidak masuk SMP mana pun, seperti di Desa Pete, Matagara, dan Seglog.

"Ada anak didik saya yang daftar sekolah, tapi kalah prioritas," tuturnya. Dia menambahkan, salah satu siswanya lulus dengan nilai ujian nasional 26. Namun, saat mendaftar ke SMPN 2 Tigaraksa, walaupun secara domisili dekat dengan lokasi sekolah, wilayah pemerintahan masuk Desa Matagara yang tidak terekam secara zonasi sehingga bukan prioritas pertama.

Di Tigaraksa, kata Junaidi, ada sejumlah desa yang dinyatakan masuk zonasi prioritas kedua. Artinya, anak-anak lulusan SD yang tinggal di desa itu tidak mendapatkan kesempatan prioritas pertama karena domisili mereka.

Karena itu, ujar Junaidi, mau tidak mau mereka harus menunggu hasil pengumuman penerimaan SMP pada 12 Juli 2017. "Kemungkinan harus ke swasta. Sebab, di SMPN 2, daya tampung sesuai P1 sudah terpenuhi. Sedangkan yang mendaftar lebih dari daya tampung sekolah," katanya.

Baca juga: Tahun Ini Depok Terapkan Sistem Zonasi di PPDB Tingkat SMP

Ada juga siswa Junaidi yang kategori P4 itu karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tuanya masih di DKI Jakarta walaupun sudah berdomisili bertahun-tahun di Tigaraksa. Jadi, kata Junaidi, zonasi ini tidak hanya menyangkut jarak, tapi juga harus memiliki KTP sesuai dengan domisili. “Mestinya kebijakan nasional seperti yang diterapkan Kementerian Pendidikan itu disosialisasikan ke tingkat kabupaten dan kota,” ucapnya.

AYU CIPTA

Berita terkait

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

5 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

2 Maret 2024

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

Pelacakan titik koordinat berbasis persil dapat mengukur jarak dengan sekolah terdekat. Mengurangi risiko manipulasi sistem zonasi.

Baca Selengkapnya

Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

21 Februari 2024

Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

Meski niatnya baik, skema seleksi masuk sekolah baru masih berpotensi menimbulkan berbagai masalah baru. Dianggap kurang adil dan berpotensi diakali.

Baca Selengkapnya

Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

11 Januari 2024

Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

PPDBM merupakan jalur penerimaan calon peserta didik jenjang madrasah mencakup RA, MI, Mts dan MA.

Baca Selengkapnya

10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

4 Januari 2024

10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

Simak di sini daftar SMA terbaik di Tangerang.

Baca Selengkapnya

10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

3 Januari 2024

10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

SMA terbaik di Bekasi, yakni SMA Penabur, SMA Marsudirini, SMAN 1 Bekasi

Baca Selengkapnya

Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

4 Desember 2023

Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

Bagi penduduk DKI Jakarta, ini 10 daftar SMA terbaik di Jakarta berdasarkan nilai UTBK tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

20 Oktober 2023

Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 telah berlangsung di seluruh daerah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

30 September 2023

Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

Di antarra lima tersangka pemalsuan KK untuk PPDB Kota Bogor itu terdapat seorang pegawai honorer kelurahan.

Baca Selengkapnya

Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

17 September 2023

Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

Pelaksanaan PPDB 2023 lalu memang banyak mendapat sorotan, utamanya terkait dengan berbagai dugaan kecurangan.

Baca Selengkapnya