Satu unit bus sedang baru yang akan disediakan PT Transjakarta dalam program revitalisasi angkutan umum, di Balai Kota DKI, 18 Juli 2017. TEMPO/Friski Riana
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Ciracas memeriksa Sentot Setiadi, sopir yang membawa kabur bus Transjakarta ke Pekalongan, Jawa Tengah. "Kami periksa hari ini," kata Kepala Polsek Ciracas Komisaris Tuti Aini saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Juli 2017.
Kepada polisi, Sentot mengaku tidak sadar saat melakukan perbuatannya. Ia juga mengaku sempat mendengar bisikan. "Keterangannya masih berubah-ubah," ujar Tuti.
Sentot melarikan bus milik PT Mayasari Bakti yang dikemudikannya pada Rabu, 26 Juli 2017. Bus itu dihadang polisi di jalur Pantura, tepatnya di Sipait, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Polisi menangkap setelah menerima laporan petugas SPBU bahwa Sentot tidak membayar pembelian solar sebesar Rp 300 ribu.
Polisi menangkap Sentot di dekat Jembatan Sipait, Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Bus Transjakarta itu sempat menyenggol truk kontainer. Kepolisian Resor Pekalongan menangkap dan menahan Sentot dan bus Transjakarta.
Kabar ini mengejutkan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Djarot menggelengkan kepala mendengar kenekatan si pencuri membawa bus milik PT Mayasari Bakti itu. "Itu hebat banget, nekat banget itu. Nyuri enggak tanggung-tanggung, nyuri bus itu, lho. Tapi itu nekat buanget, lho. Nyuri bus itu ya pasti ketahuan begitu, lho. Gimana, sih?" ujar Djarot di Balai Kota, Kamis, 27 Juli 2017.
Sentot adalah sopir cadangan di Mayasari Bakti. Ia baru lima bulan bekerja di perusahaan yang menjadi salah satu operator layanan bus Transjakarta itu. Awalnya ia memang sopir utama. Namun, karena kerap melanggar dan tidak disiplin, ia diskors dan menjadi sopir cadangan sejak April 2017.