Sindikat Cyber Crime WNA Cina Terbongkar, Ini 6 Temuan Polisi

Reporter

Senin, 31 Juli 2017 11:15 WIB

92 tersangka kasus cyber crime warga negara asing asal Taiwan yang dibekuk di Surabaya dan Bali tiba dan ditahan di Polda Metro Jaya, 30 Juli 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian melalui tim gabungan dari Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Polres Kota berhasil membongkar kejahatan cyber crime internasional yang dijalankan oleh warga negara Cina di Indonesia.

Kejahatan ini dijalankan oleh ratusan warga negara Cina di empat kota besar di Indonesia. Meski menjalankan operasinya di Indonesia, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto para pelaku melakukan praktek penipuan terhadap sesama warga negara Cina.

Berikut ini temuan polisi terhadap sindikat penipuan internasional ini.

Dioperasikan dari empat kota
Jaringan kejahatan penipuan internasional dijalankan di empat kota besar, yakni Jakarta, Surabaya, Bali dan Batam. Kepolsian membongkar dan menggerebek praktek kejahatan ini pada Sabtu, 29 Juli 2017. Baca: Polisi Bongkar Jaringan Cyber Crime Warga Cina di Empat Kota

Beroperasi sejak Februari 2017
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan kejahatan penipuan internasional ini sudah dijalankan sejak Februari 2017. Mereka menyasar warga Cina sebagai calon korban. Baca: Pelaku Penipuan Siber Asal Cina Sudah Beroperasi Sejak Februari

Menjalankan operasi di perumahan mewah
Para WNA Cina yang menjadi pelaku cyber crime ini menjalankan praktek kejahatan ini dari rumah mewah di kompleks perumahan elite. Di Jakarta, mereka menempati sebuah rumah di di Jalan Sekolah Duta Raya No. 5 Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di Surabaya, mereka menjalankan operasinya di Perumahan Bukit Darmo Golf, Surabaya, Jawa Timur. Baca: Begini Modus Warga Cina Jalankan Cyber Crime di Indonesia

149 WNA Cina ditangkap
Dari penangkapan pelaku di empat kota, Kepolisian setidaknya telah membengkuk 149 WNA Cina yang terlibat dalam kejahatan penipuan internasional ini. Sebanyak 92 orang ditangkap di Surabaya, 30 orang di Bali dan 27 orang di Jakarta. Sebagaian diantara mereka juga banyak yang wanita. Baca: 27 Warga Cina Pelaku Cyber Crime Digerebek di Pondok Indah

Mengaku sebagai aparat polisi dan kejaksaan Cina
Calon korban diperas dengan tuduhan terlibat kasus hukum. Korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang agar kasusnya dibekukan. Baca: Pelaku Penipuan Siber Asal Cina Sempat Kabur Saat akan Ditangkap

Kasus ini bermula dari laporan Kepolisian Cina ke Polri
Kepolisian Cina mendapat laporan dari warganya yang menjadi korban penipuan. Mereka lapor bahwa warga Cina yang berada di Indonesia telah banyak ditipu oleh sindikat kejahatan cyber crime internasional.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

1 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

5 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

5 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

8 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

8 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya