DKI Bakal Gusur Krematorium Cilincing untuk Tanggul Laut  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 10 Agustus 2017 14:40 WIB

Pekerja memindahkan batu pemecah ombak dalam proyek Tanggul Laut di kawasan Cilincing, Jakarta, 3 Agustus 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta berencana membebaskan lahan di Krematorium Cilincing, Kalibaru, Jakarta Utara, untuk pembangunan tanggul laut. Pembuatan tanggul ini adalah bagian dari proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). "Kami akan bebaskan krematorium seluas 2 hektare," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendrawan di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 10 Agustus 2017.

Teguh mengatakan rencana pembebasan lahan itu baru dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD0 Perubahan 2017. Adapun biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 58 miliar. Lahan yang dibebaskan itu akan dibuat polder atau kolam retensi. Pembangunan polder dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Menurut Teguh, pemerintah sedang mensosialisasi rencana pembebasan lahan. Penduduk yang tinggal di Krematorium Cilincing bakal diundang. "Kami butuh waktu karena perlu pengecekan kepemilikan administrasi," ujarnya.

Baca: Menteri PU: Studi Tanggul Laut Tentukan Masa Depan Reklamasi

Teguh menjelaskan, pembebasan lahan Krematorium Cilincing menjadi fokus pekerjaan tahun ini. Lokasi tersebut termasuk ke pembangunan tanggul laut tahap dua sepanjang 4,5 kilometer, yang dikerjakan BBWSCC di Muara Baru (paket 1) dan Kalibaru (paket 2). Tanggul laut diharapkan dapat mengatasi banjir rob yang kerap melanda Jakarta.

Saat ini BBWSCC baru menyelesaikan 56 persen, dengan rincian masing-masing 1,3 kilometer di Muara Baru dan Kalibaru. Pembangunan tanggul laut fase A ditargetkan selesai sekitar April-Juni 2018. Pekerjaan paket 1 ditangani PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak Rp 379 miliar. Adapun paket 2 berlokasi di Kalibaru, dikerjakan PT Wijaya Karya dan PT SAC Nusantara KSO dengan nilai kontrak Rp 405 miliar.

FRISKI RIANA


Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

41 hari lalu

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

Salah satu penyebab banjir di Semarang diantaranya penurunan tanah dan berkurangnya wilayah resapan air

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

18 Januari 2024

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

Pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak dinilai akan merusak lingkungan dan mengancam tambak warga.

Baca Selengkapnya

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

12 Januari 2024

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

Koalisi Maleh Dadi Segoro menolak pembangunan giant sea wall dan menyarankan pemerintah menggunakan pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan di pesisir pantai utara Jawa.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

12 Januari 2024

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

Walhi menyatakan pembangunan giant sea wall justru semakin mengancam keberadaan ekosistem mangrove di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

12 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

Koalisi masyarakat sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) menolak proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

11 Januari 2024

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

Airlangga mengatakan Giant Sea Wall dibuat untuk mengatasi adanya ancaman dari banjir rob dan penurunan muka tanah di Pantura.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

11 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

Cawe-cawe Prabowo soal proyek tanggul laut diketahui melalui keterlibatan Universitas Pertahanan yang akan menjadi bagian dari tim kajian.

Baca Selengkapnya