Pembangunan Tanggul Laut Jakarta Tahap II Selesai 2018  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 10 Agustus 2017 17:04 WIB

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Teuku Iskandar. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar menargetkan pembangunan tanggul pengaman pantai DKI tahap dua akan selesai pada 2018. "Kira-kira selesai antara April sampai Juni 2018. Masih on schedule," kata Teuku saat meninjau proyek tanggul di Kalibaru, Jakarta Utara, Kamis, 10 Agustus 2017.

Iskandar mengatakan progres tahap kedua proyek yang menjadi bagian dari program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) itu telah tuntas hingga 56 persen.

Pembangunan tanggul tahap kedua terbagi ke dalam dua paket pekerjaan dengan total panjang tanggul 4,5 kilometer. Paket pertama membangun tanggul sepanjang 2,3 kilometer di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Sedangkan paket kedua sepanjang 2,2 kilometer di Kalibaru. "Saat ini, tanggul yang dibangun di Muara Baru 1,3 kilometer, dan Kalibaru 1,3 kilometer," katanya.

Baca juga: Menteri PU: Studi Tanggul Laut Tentukan Masa Depan Reklamasi

Menurut Iskandar, pembangunan tanggul kini sudah tak terkendala masalah lahan. Pemerintah, kata dia, hanya perlu membebaskan lahan seluas 1,9 hektare di kawasan Krematorium Cilincing. Sebab, lahan di sana akan dibangun polder atau kolam retensi. Pembebasan lahan akan dilakukan Dinas Sumber Daya Air DKI tahun ini.

Biaya pembangunan tanggul tahap dua itu seluruhnya menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara. Pekerjaan paket 1 ditangani oleh PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak Rp 379 miliar. Adapun paket 2 dikerjakan PT Wijaya Karya dan PT SAC Nusantara KSO dengan nilai kontrak senilai Rp 405 miliar.

Pembangunan tanggul di pesisir pantai Jakarta ditujukan untuk melindungi dari ancaman banjir rob karena penurunan permukaan tanah. Dasar hukum pembangunan proyek tersebut ialah Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1685 Tahun 2015 tentang penetapan trase, dan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 bahwa proyek NCICD termasuk proyek strategis nasional.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

49 hari lalu

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

Salah satu penyebab banjir di Semarang diantaranya penurunan tanah dan berkurangnya wilayah resapan air

Baca Selengkapnya

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

18 Januari 2024

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

Pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak dinilai akan merusak lingkungan dan mengancam tambak warga.

Baca Selengkapnya

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

12 Januari 2024

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

Koalisi Maleh Dadi Segoro menolak pembangunan giant sea wall dan menyarankan pemerintah menggunakan pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan di pesisir pantai utara Jawa.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

12 Januari 2024

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

Walhi menyatakan pembangunan giant sea wall justru semakin mengancam keberadaan ekosistem mangrove di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

12 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

Koalisi masyarakat sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) menolak proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

11 Januari 2024

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

Airlangga mengatakan Giant Sea Wall dibuat untuk mengatasi adanya ancaman dari banjir rob dan penurunan muka tanah di Pantura.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

11 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

Cawe-cawe Prabowo soal proyek tanggul laut diketahui melalui keterlibatan Universitas Pertahanan yang akan menjadi bagian dari tim kajian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Tanggul Laut, Ekonom: Jangan Terlalu Melenceng dari Tugas Utama

10 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Tanggul Laut, Ekonom: Jangan Terlalu Melenceng dari Tugas Utama

Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan Prabowo Subianto tak perlu bekerja di luar tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.

Baca Selengkapnya

Bulan Perigee Berlalu, Apakah Jakarta Bebas Ancaman Banjir dari Laut?

3 Desember 2023

Bulan Perigee Berlalu, Apakah Jakarta Bebas Ancaman Banjir dari Laut?

Potensi rob sempat menambah ancaman banjir di Jakarta seiring dengan meningkatnya hujan di hulu sungai-sungai beberapa pekan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

6 Oktober 2023

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

Penambahan ketinggian tanggul di Muara Baru dilakukan agar air laut tidak masuk ke daratan saat kondisi laut sedang pasang.

Baca Selengkapnya