Tanah milik PT. Nurdin Tampubolon Family yang diprotes oleh warga Kelurahan Kayu Putih karena menutup jalanan umum yang biasa mereka lalui. Jakarta, 21 Agustus 2017. Tempo/Adam Prireza
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur memprotes penutupan jalan oleh perusahaan milik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Hanura, Nurdin Tampubolon. Jalan yang biasa dilalui warga sebagai akses ke jalan utama itu kini ditutup dengan tembok setinggi hampir 3 meter.
Akibat dari penutupan tersebut, warga Kayu Putih, terutama RW 7, harus menempuh jalan yang lebih jauh dari biasanya. Salah satu warga yang tinggal di samping tembok yang menutup jalan, Ahmad, mengaku sangat dirugikan.
"Sekarang jalan jadi susah, muternya jauh, kasihan yang kerja dan yang mau berangkat sekolah," ujar Ahmad saat ditemui di rumahnya, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2017.
Hal yang sama juga disampaikan oleh penasihat Tim 17 yang merupakan perwakilan warga RW 07, Elbas. Ia mengatakan bahwa jalan tersebut sudah berumur lebih dari 60 tahun dan sudah dilalui warga dari generasi ke generasi.
Elbas juga menambahkan bahwa tidak ada sosialisasi baik dari pihak RT, RW, Kelurahan, maupun pihak Nurdin. "Tidak pernah ada sosialisasi apa-apa ke warga, tiba-tiba tanggal 3 Agustus 2017 dibangun tembok pembatas," ujar Elbas saat ditemui Tempo di rumahnya.
Pria yang sudah menjadi warga RW 07 sejak tahun 1978 itu sangat menyayangkan penutupan jalan secara sepihak oleh PT. Nurdin Tampubolon Family.
Jalan yang sudah dimiliki warga secara turun-temurun itu kabarnya akan dibangun tower stasiun televisi oleh perusahaan milik Nurdin tersebut. Sampai saat tulisan ini dibuat, Tempo masih belum mendapat konfirmasi dari Nurdin Tampubolon.