TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Sosial Kota Bekasi mencatat, sepanjang Januari- Agustus 2017 jumlah orang terlantar di kota tersebut mencapai 963 orang. Untuk menangani orang terlantar itu, pemerintah membiayai mereka untuk kembali ke kampung halamannya.

Sekretaris Dinas Sosial Kota Bekasi Asep Saepudin mengatakan, mereka yang terlantar itu sebagian besar karena kehabisan uang ketika mencari pekerjaan atau mencari keluarga. "Mereka kemudian melapor ke polisi dan diantar ke dinas sosial," kata Asep, Rabu, 23 Agustus 2017.

Menurut Asep, instansinya kemudian berkoordinasi dengan Dinas Sosial tempat asal para pendatang itu. Tujuannya agar mereka agar dijemput. Namun seringkali titik penjemputan bukan di Kota Bekasi melainkan di terminal terdekat. "Kami mengantarkan ke terminal dan membiayai perjalanan pulang kampung," kata dia.

Asep menuturkan, kelompok umur orang terlantar bervariasi, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Asal para pendatang itu pun dari berbagai daerah seperti Sumatera, Lampung, dan Jawa. "Kami akan memfasilitasi mereka pulang jika sudah mendapat surat dari kepolisian," kata dia.

Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Junaedi pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 100 juta untuk biaya akomodasi orang terlantar. Biaya tersebut digunakan baik untuk menjemput warganya yang terlantar maupun memulangkan orang terlantar dari daerah lain. "Proses pemulangan maupun penjemputan butuh biaya," kata dia.

ADI WARSONO