Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Reporter

Jumat, 25 Agustus 2017 19:40 WIB

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Balerina Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong beberapa pekan lalu. MDA ini merupakan sekolah balet tertua dan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh Marlupi Sijangga sejak tahun 1956.

Pada ajang itu, 28 balerina Marlupi Dance Academy berhasil mengalahkan 15 negara peserta dari seluruh Asia, bahkan menggeser juara bertahan Korea Selatan. Tujuh medali yang diperoleh MDA, di antaranya medali emas Asian Grand Pix untuk kategori Pre competitive 1 yang diraih Freya Zaviera Narendrasetya, Pre Competitive 2 Ilona Jahja dan Pre Competitive 3 Rebecca Alexandria.

Medali perunggu untuk kategori Pre Competitive 2 diraih Alexandria Charlotte Eleanore. Dua balerina MDA lain memperoleh penghargaan Fonteyn yaitu Efania Sumanadevi dan Alya Fattiyah Zulfa. Penghargaan Sansha juga diperoleh balerina MDA, Raissa Septi Azmi.


Dalam ajang ini Indonesia berhasil mengalahkan 15 negara peserta dari seluruh Asia, dan mengalahkan juara bertahan Korea. Para pelatih MDA mengaku prestasi ini tidak diraih dengan mudah. Butuh kerja keras, kerja sama, keringat bahkan air mata anak-anak MDA untuk bisa memenangkan ajang bergengsi ini.

Marlupi Sijangga, pendiri MDA, berharap pemerintah memberikan perhatiannya kepada kesenian tari balet yang telah sejak dulu ia kembangkan. Balerina tanah air telah mendapat banyak penghargaan dalam berbagai ajang kompetisi balet tingkat nasional maupun internasional.


“Bayangkan anak-anak sekecil upil ini bisa mendapat penghargaan tingkat internasional, kalau pemerintah memberi perhatian sedikit saja, pasti akan lebih banyak penghargaan yang diraih,” ujar Marlupi di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017.

Direktur Departemen Ballet MDA, Yuniki Salam juga menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesenian balet. Ia menceritakan bagaimana bangganya balerina cilik didiknya membawa nama Indonesia di ajang internasional.

“Di Hongkong itu orang-orang kagum pada mereka, mereka dipanggil Indonesia, Indonesia, tapi pemerintah Indonesia bahkan tidak tahu mereka ikut kompetisi disana," ujar Yuniki.

Freya Zaviera Narendrasetya, balerina cilik berusia 8 tahun peraih medali emas kategori Pre Competitive 1 Asian Grand Pix 2017 bercita-cita terus membanggakan Indonesia lewat tari ballet. “Aku ingin membanggakan Indonesia, membanggakan guru dan Marlupi juga,” kata Freya.


DEWI NURITA | TD

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya

Indonesia Tampil di Festival Tari Internasional ABU

11 Januari 2017

Indonesia Tampil di Festival Tari Internasional ABU

Diwakili EKI, Indonesia tampil di festival tari internasional


ABU

Baca Selengkapnya