Kapolres Kabupaten Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra didampingi oleh AKBP Gede Nyeneng menyelenggarakan rilis mengenai korban pembakaran amplifier di Humas Polda Metro Jaya, Jakarta, 9 Agustus 2017. Terdapat 5 tersangka pelaku pembakaran dengan SD sebagai pelaku utama yang membeli bensin dan menyiramkan ke tubuh korban. TEMPO/Yovita Amalia
TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi, Komisaris Besar Asep Adisaputra mengatakan siap melindungi warga Bekasi yang bertransaksi di Bank. Pasalnya nasabah di wilayah hukum Kabupaten Bekasi rentan dirampok.
"Kita bakal memberikan pengawalan kepada nasabah secara gratis tanpa melihat jumlah transaksi. Tak ada batas minimum. Kita tidak membeda - bedakan," ujar Asep kepada wartawan saat ekspos kasus perampokan spesialis nasabah bank di Mapolres Metro Bekasi, Jumat, 25 Agustus 2017.
Menurut Asep, keputusan itu diambil lantaran pengelola Bank di Bekasi belum sepenuhnya sadar untuk memperhatikan nasabah, terutama yang bertransaksi dengan nilai uang tinggi. "Kesadaran itu belum tinggi. Dalam waktu dekat, kita akan kumpulkan para pengelola bank di Bekasi," ujar Asep.
Ia mengatakan, para pengelola Bank diharap dapat bekerja sama dengan kepolisian untuk membuat nasabah lebih aman. Caranya, menurut Asep yaitu dengan meminta pengawalan kepada tim Cobra Polres Metro Bekasi.
"Kami sudah membentuk tim Cobra. Usai transaksi, nasabah tinggal minta saja pengawalan kepada tim Cobra," kata Asep.
Tim kobra merupakan tim yang khusus menangani kejahatan jalanan di wilayah Kabupaten Bekasi. Dibentuk pada awal 2017, tim ini disebut - sebut memiliki keahlian menembak dan dibekali senjata laras panjang.
Komandan tim Cobra Polres Metro Bekasi, Ajun Komisaris Besar Rizal Marito mengatakan, Cobra adalah singkatan dari creative, objective, berani, responsif dan antisipatif. "Tim ini dibekali kemampuan pengamanan orang penting dan keterampilan mengungkap kasus sulit," kata dia.
Seperti diketahui, di Kabupaten Bekasi, terjadi beberapa kali perampokan yang menimpa nasabah usai bertransaksi di Bank. Para nasabah itu menurut Asep menjadi target kelompok penjahat spesialis. "Mereka kerap gunakan modus gembos ban dan pernah menggasak uang hingga ratusan juta rupiah," kata dia.
Asep mengatakan kelompok rampok asal Sumatera itu sudah enam kali beraksi di Bekasi dan sekali beraksi di Karawang. Berdasarkan data yang diterima Tempo, jumlah uang nasabah yang berhasil digasak kelompok itu mencapai Rp 630 juta. "Kami sudah menangkap dua orang anggotanya, bahkan satu terpaksa kami tembak karena melawan petugas," kata Asep.