Penghuni Rusunawa Keberatan Tunggakan Dipampang di Pintu

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 29 Agustus 2017 06:00 WIB

Suasana Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara, di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, 20 Agustus 2015. Gedung yang mirip dengan Apartemen tersebut disiapkan oleh pemerintah Jakarta untuk warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur, keberatan dengan dipampangnya jumlah tunggakan pembayaran harga sewa mereka dalam segel yang ditempel pengelola di pintu unit rusun.

"Di kertas segel itu tertulis jumlah tunggakan penghuni," kata Iwan Setiawan, penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Senin, 28 Agustus 2017. "Memang setiap penghuni menunggak, tapi itu kan enggak pantas diumbar-umbar."

Baca: Tunggak Biaya Sewa, Penghuni Rusun Ini Ungkit Janji Jokowi

Iwan mengatakan unit rusun yang ditempati keluarganya juga pernah disegel pengelola pada 2016 karena menunggak. Dalam segel berbentuk stiker merah tersebut, tertulis jumlah tunggakan Iwan. "Saya rasa enggak perlu ditulis jumlahnya begitu," ucapnya.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat Vita Nurviatin mengatakan penempelan jumlah tunggakan di pintu unit rusun merupakan cara pemerintah agar penghuni melunasi uang sewa.

"Kalau keberatan dan enggak mau diumbar, ya, bayar dong," katanya di Rusunawa Jatinegara Barat. "Ada hak ada kewajiban. Mau enggak mau, tinggal di rusun ada kewajiban (bayar biaya sewa)."

Menurut Vita, banyak penghuni rusun yang menunggak akibat kerap menunda membayar biaya sewa. "Akibatnya jadi menumpuk, jumlahnya menjadi besar, lalu berat untuk dibayar," ucapnya.

Vita membenarkan, tahun lalu, pihaknya melakukan penyegelan bagi penghuni yang kerap menunggak. Namun tahun ini mereka melakukan upaya penagihan sejak awal, yakni melalui surat panggilan. "Tahun ini belum sampai penyegelan, baru pemanggilan," tuturnya.

Hingga Juli 2017, kata Vita, total tunggakan biaya sewa di Rusunawa Jatinegara Barat mencapai Rp 1,09 miliar. Namun sejak Agustus tunggakan tersebut menurun menjadi Rp 1,01 miliar.

Baca juga: Tunggak Biaya Sewa, Penghuni Rusun Ini Ungkit Janji

Rusunawa Jatinegara Barat merupakan satu dari 23 rusun di DKI Jakarta yang menunggak sejak sebelum 2013 hingga Juni 2017. Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta mencatat total tunggakan mencapai Rp 32 miliar. Penyebabnya, diduga akibat penghasilan warga rusun yang terlalu kecil.



ZARA AMELIA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

10 jam lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

18 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

59 hari lalu

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya