Djarot Saiful Menuding PKL Liar Bikin Pasar Tradisional Sepi  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 29 Agustus 2017 11:56 WIB

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berinteraksi dengan para pedagang di Pasar Pelita di Tanjung Priok, Jakarta Utara, 29 Agustus 2017. Pasar ini menghabiskan dana sebesar 15 Miliar rupiah mengunaan penyertaan modal daerah (PMD). TEMPO/Ilham Fikri.

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta para wali kota menertibkan pedagang kali lima (PKL) yang berjualan di trotoar atau pinggir jalan. Pasalnya, selain mengurangi keindahan Ibu Kota, para PKL tersebut membuat pasar tradisional sepi pembeli.

Menurut Djarot, kondisi pasar tradisional harus semakin ramai untuk mendukung ekonomi rakyat. Untuk itu, keberadaan PKL liar harus ditertibkan agar masyarakat bisa datang ke pasar. Selama ini, kata Djarot, pembeli lebih senang membeli ke PKL ketimbang di pasar. Keberadaan PKL sendiri dinilai menambah kemacetan lalu lintas.

"(Kalau tidak ditertibkan) nanti akan tambah banyak PKL. Lalu jalanan menjadi macet dan pasar menjadi sepi," ujar Djarot saat meresmikan Pasar Pelita di Jalan Raya Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 29 Agustus 2017.

Baca juga: Djarot Saiful: Mental Pedagang Pasar Tradisional Harus Diubah

Djarot menuturkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga punya peran untuk meramaikan pasar tradisional. Pemprov DKI akan mengelola pasar tradisional lewat Perusahaan Daerah Pasar Jaya. Saat ini, Djarot menuturkan, Pemprov tengah gencar membangun dasar ekonomi kerakyatan yang bersumber pada revitalisasi pasar tradisional.

Salah satu upaya agar pasar tradisional kembali ramai adalah lewat strategi mix-used. Artinya, akan ada penggabungan fungsi pasar dengan fungsi-fungsi ekonomi lain. Pasar tradisional akan dibangun berbarengan dengan sarana dan kegiatan lain, seperti perumahan, wisata kuliner, dan sarana olahraga. Strategi tersebut dinilai Djarot bisa menarik pembeli untuk datang ke pasar tradisional.

"Saya sampaikan pemerintah harus berpihak kepada yang lemah, yaitu membangun ekonomi kerakyatan lewat pasar tradisional. Yang besar sudah kuat, enggak usah dibantu," ujarnya.

LARISSA HUDA


Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

32 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

36 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

42 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya