Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memantau kolong jembatan kalijodo dan RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Kamis 30 Juni 2017. Tempo/Wulan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan penolakan warga Pasar Baru terhadap pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jalan Krekot Jaya Molek, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Dia bahkan curiga ada provokator dibalik penolakan itu.
"Kenapa? Jadi untuk itu saya sudah cek di sana itu hanya beberapa warga dan bukan warga situ," katanya di Balaikota, Selasa, 5 September 2017.
Djarot mengatakan, jika ada oknum pegawai pemerintah yang ikut memprovokasi warga untuk menolak pembangunan RPTRA tersebut maka dia akan memberikan sanksi. "Saya jadi curiga kalau ada oknum begitu, ya. Jadi kalau ada oknum seperti itu sampaikan kepada kami," ujarnya.
Rencananya dibangun RPTRA di lahan seluas 1 hektare tersebut telah disetujui oleh warga. Pembangunan memang sempat ditolak karena warga mempermasalahkan lahan yang menurut warga bukan milik pemerintah daerah. "Warga di sana menginginkan (TPTRA), kok. Tetep lanjut (pembangunan)," ujar Djarot.
Djarot mencurigai adanya oknum yang melakukan penolakan RPTRA dan melakukan provokasi karena memiliki kepentingan lain di sana. "Jangan-jangan dia punya kost disitu, jangan-jangan itu nanti untuk tempat parkir," tuturnya.
Menurut Djarot, jika ditemukan oknum dari pemerintah yang melakukan hal tersebut Djarot akan menelusurinya. "Yang jelas siapa? kalau perlu kami telusuri biar lurah di sana menelusuri siapa oknumnya."