Pengundian Rusunawa, Djarot Minta Penghuni Lunasi Iuran Bulanan  

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 18:08 WIB

Suasana bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek di Jakarta Timur, 6 Januari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta calon penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) membuat surat perjanjian atau pernyataan bersedia rutin membayar iuran atau sewa setiap bulannya.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya tunggakan oleh penghuni rusunawa. "Saya sampaikan dulu begini. Kalau enggak bersedia, enggak usah, karena masih banyak yang tunggu," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat, 15 September 2017.
Baca : Penghuni Rusunawa Keberatan Tunggakan Dipampang di Pintu

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengundi 50 unit rumah susun sederhana sewa di tiga lokasi di Jakarta Timur. Adapun tiga lokasi tersebut adalah Rusunawa Komarudin sebanyak 20 unit, Rusunawa Pulo Gebang (20), dan Rusunawa Pinus Elok (10).

Para calon penghuni rusunawa tersebut, kata Djarot, merupakan 50 dari 12 ribu orang yang sudah mendaftar sejak 2013. Adapun luas unit rusunawa yang akan diserahkan memiliki luas dengan tarif yang berbeda, yakni antara Rp 341 ribu dan Rp 508 ribu.

Anak-anak dari penghuni rusunawa tersebut juga akan mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Selain itu, mereka akan mendapatkan kartu akses Transjakarta gratis. Kemudian mereka berhak ikut dalam operasi pasar murah dan masih ada beberapa fasilitas lain.

"Tapi pembayaran iurannya tetap menggunakan cashless atau nontunai. Nanti mereka akan terdaftar di Bank DKI. Tidak boleh kasih uang kontan," ujar Djarot.
Simak: Tunggak Biaya Sewa, Penghuni Rusun Ini Ungkit Janji Jokowi

Djarot pun menyinggung adanya penghuni rusunawa yang menunggak. Menurut dia, orang yang menolak membayar iuran rusunawa sama saja tidak bersyukur. Djarot pun mempersilakan mereka meninggalkan rusunawa agar bisa diberikan kepada yang membutuhkan.

"Yang kurang rasa bersyukurnya, kalau pindah, enggak apa-apa, silakan. Barangkali ada tempat kontrakan lebih bagus dan lebih murah. Kalau seperti itu, peluang 12 ribu calon penghuni rusun semakin banyak," kata Djarot.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

6 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

24 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

35 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

41 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya