Produksi Padi Hanya 2 %, Kota Bekasi Andalkan Pasokan Tetangga

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 06:04 WIB

Penggembala tengah memberi minum ternaknya di areal sawah yang gagal panen akibat kemarau di daerah Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/9). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hampir seluruh wilayah di Pulau Jawa, memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus ini dan diperkirakan akan berakhir pada bulan Oktober 2012 mendatang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengandalkan pasokan beras dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok tersebut bagi warganya. Sebab, produksi beras mengalami defisit hingga 98 persen.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen, mengatakan, konsumsi beras warga Kota Bekasi mencapai 400 ton sehari, dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 juta jiwa. Asumsinya, kata dia, setiap orang mengkonsumsi beras sebanyak 89 kilogram dalam setahun atau sekitar 0,25 kilogram sehari.


Sayangnya, kata dia, kebutuhan beras tak bisa dipenuhi oleh petani di Kota Bekasi. Sebab, lahan yang tersedia cukup terbatas.


"Lahan persawahan 400 hektar lebih, hanya bisa memenuhi kebutuhan beras sebanyak dua persen," kata Alex, pada Jumat 15 September 2017.


Karena itu, kata dia, kebutuhan beras di wilayahnya cenderung dipasok dari daerah lain seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, serta Banjarnegara. Dimana daerah-daerah tersebut selalu surplus dalam produksi beras. "Kalau Kota Bekasi defisitnya sudah sangat banyak," kata dia.


Advertising
Advertising

Berbeda dengan pangan lainnya, Alex mengatakan, pihaknya optimis bisa keluar dari ketergantungan dari daerah lain. Misalnya, kebutuhan cabe, serta sayur-mayur lainnya. Menurut dia, warga bisa menanam sendiri di rumah dengan sistem hidroponik.


"Tanaman itu tidak membutuhkan lahan yang luas atau tanah, pakai pot sudah bisa," ujar dia.


Alex mengatakan, sejak organisasinya dibentuk awal tahun ini, pihaknya gencar sosialisasi kepada masyarakat. Soalnya, jika masyarakat sudah bisa memproduksi pangan sendiri, maka tidak akan terjadi kelangkaan pangan.


"Harga juga bakal stabil, seperti di kampung-kampung, orang tidak bingung dengan kebutuhan sayur-mayur," kata Alex.


Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Momon Sulaiman mengatakan, lahan pertanian di wilayahnya selalu menyusut karena beralih fungsi menjadi permukiman. Ia mencatat, setiap tahun penyusutan mencapai 10 persen.


"Kami tidak bisa menghalangi, karena kepemilikan lahan milik warga," kata dia.


ADI WARSONO

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

3 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

6 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

13 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

15 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

15 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

26 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

38 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

40 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya