TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI menggelar rapat paripurna yang dihadiri Gubernur DKI Anies Baswedan. Rapat berlangsung di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Selasa, 24 Oktober 2017.
“Jika berkenan, pengajian di Taman Suropati (rumah dinas gubernur). Semoga Pak Anies berkenan. Biasanya tiap Sabtu pertama awal bulan," ujar Sekretaris Umum MUI DKI Jakarta Zulfa Mustofa.
Zulfa menjelaskan, pengajian itu pertama kali diadakan pada era Gubernur Sutiyoso dan digelar di rumah dinas Wakil Gubernur Fauzi Bowo.
Ketika Fauzi Bowo menjadi gubernur, pengajian pindah ke rumah dinas gubernur di Jalan Taman Suropati. Namun, pada periode Gubernur Joko Widodo dan Basuki Purnama (Ahok) serta Djarot Saiful Hidayat, pengajian sempat vakum selama satu tahun.
Setelah itu, pengajian sempat aktif lagi. Namun diadakan di rumah dinas Sekretaris Daerah DKI Saefullah, bukannya di rumah dinas Gubernur DKI di Jalan Taman Suropati atau rumah dinas Wakil Gubernur DKI di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan.
Zulfa menjelaskan, MUI meminta izin untuk menggelar kembali pengajian rutin di rumah dinas gubernur. Dia mengakui, sejak empat tahun lalu, baru kali ini rapat paripurna MUI dihadiri Gubernur DKI Jakarta.
"Perasaan kami, empat tahun lebih paripurna, baru kali ini didatangi gubernur," katanya.
Zulfa menuturkan pejabat pemerintah yang biasanya menghadiri rapat paripurna adalah Sekretaris Daerah DKI Saefullah. Sedangkan untuk tahun ini rapat turut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ini menunjukkan bagaimana beliau menganggap penting MUI. Terima kasih Pak Anies," ucapnya.
Dia juga mengingatkan Anies mengenai janjinya kepada Ketua Umum MUI DKI Syarifuddin Abdul Ghani saat kampanye. Saat itu, Syarifuddin menyampaikan kepada Anies bahwa MUI DKI belum memiliki gedung.
"Saat itu Pak Anies Baswedan janji mengusahakan gedung. Kami malu, Pak, sama Kota Tangerang, MUI tingkat kota punya gedung dan masjid," tutur Zulfa.
Baca juga: Pak Anies, Pejabat Daerah Tak Bisa Minta Prioritas di Jalan