TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merilis data terbaru jumlah korban yang berjatuhan akibat kerusuhan buntut demonstrasi menolak hasil pemilu sepanjang 21-22 Mei 2019. Data disampaikan Anies dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Baca:
Begini Anies Bandingkan Rusuh 22 Mei dengan Rusuh Mei 1998
"Ini untuk menangkal kesimpangsiuran berita yang menyebutkan banyak sekali korban meninggal," ujar Anies menjelaskan alasannya melaporkan perkembangan jumlah korban tersebut, Kamis 23 Mei 2019.
Menurut Anies, informasi korban tewas simpang siur. Dia meminta masyarakat mengacu kepada data Dinas Kesehatan DKI.
Hingga Kamis siang, Anies menyampaikan bahwa jumlah korban tewas bertambah menjadi delapan dari sebelumnya enam orang. Sedang korban luka meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 737 orang tersebar di sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Baca:
Anies Sebut Korban Tewas Kerusuhan Bertambah, Menjadi 8 Orang
Dari 737 korban luka itu, sebanyak 93 diketahui mengalami luka non trauma dan 79 orang luka berat. Sisanya, sebanyak 462 orang alami luka ringan serta 95 masih dalam pemeriksaan dan belum teridentifikasi luka yang dialami.
Anies menyatakan menyerahkan proses penyelidikan terutama seputar kematian delapan orang kepada kepolisian. "Data-data korban ada di rumah sakit kami," ujar Anies.