TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDH-KLN) DKI Jakarta Muhammad Mawardi mengatakan tidak semua undangan dari luar negeri harus dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mawardi menyebut, pihaknya bakal memilah agenda luar negeri yang layak dihadiri Anies dengan mempertimbangkan topik dan cakupan pesert,a apakah selevel kepala daerah atau tidak.
Baca juga: Ke Kolombia dan AS, Anies Baswedan Hanya Didampingi 3 Pejabat
"Termasuk penandatanganan kerja sama, itu kan mesti kepala daerah," kata Mawardi di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019.
Mawardi memberi contoh, undangan pertemuan Urban 20 Mayors Summit atau U20 di Buenos Aires, Argentina. Menurut dia, acara itu tak bisa diwakilkan lantaran akan ada para wali kota dari negara lain.
Sementara agenda seperti menerima penghargaan dapat diwakili oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Mawardi melanjutkan, banyak undangan yang ditujukan kepada Anies, namun Biro KDH-KLN harus menyaring dan merekomendasikan agenda yang memang layak.
"Banyak undangan, bahkan mungkin undangan-undangan yang ke SKPD juga banyak yang kita sarankan untuk tidak dihadiri. Karena kan pertama kan yang lebih fokus adalah bagaimana kita menindaklanjuti hasil kerja samanya," ujar dia.
Baca juga: Tinggalkan Jakarta, Anies Asyik Joget Bareng Warga Kolombia
Anies Baswedan meninggalkan Ibu Kota pada Selasa malam, 9 Juli 2019. Kepada media, awalnya Anies menyebut hanya berangkat ke Medellin, Kolombia. Belakangan Sekretaris Daerah DKI Saefullah menyampaikan, Anies turut berangkat ke Washington, Amerika Serikat. Dia baru kembali ke Jakarta pada 18 Juli 2019.