TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya memprediksi massa yang akan berdemo di depan Balai Kota, Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tak lebih dari 500 orang. Jumlah itu merupakan total dari massa yang pro dan kontra terhadap Anies.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyatakan pihaknya telah menerima pemberitahuan ihwal akan adanya demonstrasi dari dua kubu tersebut. Dari surat pemberitahuan tersebut, jumlah massa yang datang diperkirakan tak akan mencapai 500 orang.
"Kekuatan massa yang diajukan itu dari Indonesia Bersatu sekitar 200, dari Bang Jafar itu sekitar 250-an," ujar Yusri di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Januari 2020.
Yusri mengatakan, polisi mempersiapkan 659 personel untuk melakukan pengamanan. Mereka akan melakukan penyekatan terhadap dua massa aksi tersebut.
"Kami pasang barrier yang agak tinggi dan juga tengah-tengah dipasang rantis (kendaraan taktis). Ini upaya kami untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ujar Yusri.
Hari ini, massa pro dan kontra Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar aksi di depan Balai Kota. Aksi mereka menyoroti soal penanganan banjir di awal 2020.
"Aksi Jakarta bergerak," kata Sisca Rumondor dari gerakan Suara Rakyat Bersatu yang kontra dengan Anies kemarin.
Adapun massa pro Gubernur Anies Baswedan juga telah menyebar poster ajakan aksi di depan Balai Kota. "Siaap Kawal dan Bela Gubernur Pilihan Rakyat!!" Poster itu menyebut nama Militan Anies Baswedan.
Organisasi Masyarakat Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) mengaku akan turun juga di Balai Kota mendukung Anies. Ketua Umum Bang Japar, Fahira Idris, mengatakan pihaknya bakal datang ke Balai Kota DKI untuk memberi dukungan kepada Anies dan Pemprov DKI Jakarta agar terus fokus menangani banjir.