TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk bersahabat dengan musibah pandemi Covid-19 dan menerapkan tradisi baru di masyarakat. Tradisi baru ini dilakukan dalam silaturahmi dan halalbihalal serta bentuk komunikasi lain.
Meski banyak orang yang sudah ingin melakukan kegiatan, Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa kondisi saat ini masih belum seperti dulu, sebelum terjadi pandemi. Dengan demikian, masyarakat harus tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Nasaruddin mengajak masyarakat agar tetap memakai masker tanpa merasa merasa malu dan menganggap orang lain aneh jika tidak mau melepas masker.
Tradisi baru lain yang harus dilakukan juga berlaku saat melaksanakan ibadah di masjid.
"Bagaimana memelihara diri supaya nanti tetangga-tetangga kita di samping sajadah kita, jarak sosial tetap harus kita perhitungkan," kata Nasaruddin Umar dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu, 27 Mei 2020.
Dia meminta masyarakat untuk melaksanakan protokol yang harus dilakukan ketika beribadah sesuai dengan anjuran yang dikeluarkan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut Nasaruddin, di balik setiap musibah pasti ada hikmahnya termasuk ketika menghadapi pandemi COVID-19 saat ini.
"Virus corona atau COVID-19 ini siapa tahu itu adalah utusan Tuhan yang membawa misi tertentu. Mengajak kita untuk menjadi benar," kata dia.
Pandemi yang terjadi saat ini mungkin juga berfungsi untuk mengangkat manusia kembali ke jalur yang benar karena mungkin selama ini telah melenceng dari rel yang benar. "Jadi di balik setiap musibah itu pasti ada hikmahnya. Oleh karena itu kita jangan meratapi musibah," kata Imam Besar Masjid Istiqlal itu.