TEMPO.CO, Jakarta - Pembelajaran tatap muka atau PTM tahap dua mulai digelar hari ini. Beberapa siswa mengaku gugup mengikuti hari pertama belajar tatap muka.
"Aku sih gembira tapi agak gugup. Kan ada guru yang baru kenal," kata Sarah, seorang siswa di SMK 13 Palmerah, Jakarta Barat pada Jumat 1 Oktober 2021.
Hari ini merupakan kali pertama sekolah itu kembali menggelar pembelajaran tatap muka, setelah sejak tahun lalu mereka menggelar pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
Sarah mengatakan, ia masih belum memahami beberapa mata pelajaran yang diajarkan saat tatap muka hari ini. Ia jadi merasa gugup saat ikut belajar tatap muka. Namun, Sarah yakin rasa gugupnya akan hilang seiring waktu.
Teman satu kelas Sarah, Winda Safitri juga merasakan kegugupan yang sama. Dia mengaku belum terbiasa PTM setelah hampir satu setengah tahun belajar daring.
Bahkan ia mengaku lebih menikmati proses pembelajaran jarak jauh. "Lebih enak PJJ, karena sebenarnya gurunya gantian juga, enggak full satu hari," kata dia.
Namun, Winda mengaku tetap ingin PTM terus berjalan. Dia yakin, lama kelamaan akan menikmati lagi pembelajaran tatap muka.
Namun hal berbeda dirasakan Fathan Malik Ibrahim. Siswa kelas 12 SMK 13 itu justru antusias dengan hari pertama PTM ini. Ia senang bisa berkumpul lagi dengan teman-temannya. "Senang sih, kangen juga sebenarnya, tapi ya begitulah," kata dia.
Ia pun mengaku dengan PTM akan lebih sering belajar. Waktu yang dipakai juga tak bisa sebebas dulu saat masih pembelajaran daring.
Wakil Kepala Sekolah SMK 13 Subarno mengatakan, sekolahnya sudah sangat siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Orang tua pun sudah setuju dengan PTM.
"99 persen sudah setuju. Kesadaran orang tua tinggi dan orang tua juga sudah menginginkan anaknya untuk belajar di sekolah," kata Subarno.
Ia mengatakan, sarana prasarana sekolah untuk protokol kesehatan juga sudah disiapkan dengan baik. "Kami sudah siapkan thermo gun, masker, hingga alat tempat cuci tangan di setiap sisi sekolah," kata Sumarno.
Selain itu, sekolah juga melarang siswa berkerumun. Untuk itu, SMK 13 membentuk Tim Siaga Covid-19 untuk mengantisipasi adanya pelanggaran prokes di sekolah.
"Tugasnya adalah untuk memantau jangan sampe ada siswa berkerumun, apalagi misalnya saat istirahat kan itu kesempatan untuk ketemu temen," kata Subarno.
Hari ini, DKI kembali menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM tahap kedua. Sebelumnya, tahap ini direncanakan dibuka pada 27 September lalu, namun karena masih ada beberapa hal yang harus dibenahi, PTM tahap dua diundur jadi 1 Oktober 2021.
Sebanyak 194 sekolah di Jakarta Barat telah mengikuti asesmen sebagai syarat menggelar PTM. Sekolah ini beraada di Kecamatan Kebon Jeruk, Kembangan, Grogol Petamburan, dan Palmerah.
Baca juga: 15 Sekolah Tatap Muka yang Didapati Terkena Covid-19, Ditutup Sementara