Dari hasil pemeriksaan, sambung Kombes Pol Susatyo, RAP tidak sendirian melakukan aksi kekerasan terhadap korban RM.
Bermotif dendam pribadi karena pernah mendapatkan kekerasan fisik dari kelompok korban, RAP mengajak teman-temannya menemui RM yang ternyata ingin membalas dendam.
"Jadi pengeroyokan ini karena balas dendam, satu orang membantu aksinya, dua pelaku lainnya hanya ikut-ikutan," katanya di Kota Bogor.
Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Dhoni Erwanto menjelaskan kronologi kejadian pengeroyokan tersebut, kelompok pelaku dan korban RM bersama satu orang temannya sudah berkomunikasi untuk bertemu di lokasi.
Para tersangka pelaku berjumlah empat orang dan korban hanya bersama satu temannya yang berhasil lolos dari tindakan kekerasan tersebut, sehingga total para pelajar yang terlibat dalam penyimpangan prilaku pelajar tersebut berjumlah enam orang.
Korban RM mendapatkan luka serius hingga tewas di tempat karena mengalami luka di bagian dada, luka robek di bagian tengkuk dan kaki.
Polisi pun telah mengumpulkan 10 orang saksi dalam kasus tersebut.
Terhadap para tersangka diancam hukuman Primer pasal 76 C jo Pasal 80 ayat (1), (3) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan maksimal hukuman 15 tahun penjara.
"Tersangka pelaku pengeroyokan dibantu satu temannya ML, yang lain ikut saja, mereka sudah kami amankan," ujarnya.
Baca : Irjen Napoleon Tarik Semua Pengakuan Penganiayaan ke Muhammad Kace
ANTARA