TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5.724 sekolah di DKI Jakarta telah memberlakukan pembelajaran tatap muka atau PTM campuran. Ribuan sekolah tersebut tersebar di lima wilayah DKI Jakarta dan dimulai dari jenjang pendidikan tingkat TK hingga SMA.
"Satuan Pendidikan melakukan Pembelajaran Tatap Muka dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan," bunyi surat surat Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang ditandatangani Nahdiana yang Tempo dapatkan pada Selasa, 23 November 2021.
Ribuan sekolah yang mulai memberlakukan PTM campuran di DKI Jakarta dibuka dan dibagi menjadi tiga tahap. Pada tahap pertama, dibuka pada 27 Agustus 2021 dengan jumlah sekolah sebanyak 610. Lalu di tahap kedua pada 29 September 2021 dibuka 1.530 sekolah.
Terakhir, PTM campuran dibuka untuk 3.584 sekolah pada 8 Oktober 2021. Sehingga sampai saat ini, sudah ada 5.724 sekolah yang memberlakukan PTM campuran di DKI Jakarta. Seluruh sekolah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Satuan Pendidikan yang tidak melaksanakan kewajiban perlindungan kesehatan bagi warga satuan pendidikan akan dilakukan penghentian sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap III," bunyi Surat Keputusan bernomor 883 Tahun 2021.
Kegiatan sekolah tatap muka di DKI sudah dimulai sejak 30 Agustus 2021. Saat itu dilakukan uji coba terhadap 610 sekolah yang menggelar PTM terbatas tahap pertama.
Pada evaluasi per 22 September 2021, ditemukan ada tujuh sekolah yang ditutup sementara. Enam sekolah di antaranya akibat ditemukan kasus Covid-19. Sedangkan satu sekolah lainnya melanggar aturan protokol kesehatan di sekolah selama digelar pembelajaran tatap muka (PTM).
#cucitangan, #jagajarak, #pakaimasker
Baca juga: Kembali Pembelajaran Tatap Muka, Siswa SD di Kota Tangerang Tegang dan Takut