TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal memastikan normalisasi sungai Ciliwung terus dikerjakan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan normalisasi di tujuh kelurahan yang erada di lokasi rawan genangan.
Yusmada Faizal mengatakan satu di antara 7 kelurahan prioritas itu adalah Cawang di Jakarta Timur. Dinas SDA kini tengah berupaya melakukan pembebasan lahan.
"Yang di Cawang kami bebaskan, kami mulai dengan Kementerian PUPR," kata Yusmada di Jakarta, Selasa, 2 Maret 2022.
Tujuh kelurahan yang akan jadi fokus normalisasi sungai adalah Cawang, Rawajati, Kebon Baru, Manggarai, Pengadegan, Bidara Cina dan Kampung Melayu. Yusmada mengatakan normalisasi tak lagi fokus pada panjang target, melainkan pada titik rawan banjir.
"Pendekatan Kementerian PUPR itu spot daerah potensi, daerah kritis itu ada 7 kelurahan yang menjadi prioritas," ujarnya.
Program peningkatan kapasitas di sungai besar di DKI Jakarta, seperti Ciliwung dan Sunter, kata Yusmada akan terus digencarkan secara bertahap. Kendala yang ditemukan adalah masalah pembebasan lahan.
"Kendalanya soal administrasi, banyak yang keberatan," kata Yusmada. "Itu butuh waktu, butuh proses."
Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan pembebasan lahan 293 bidang tanah untuk program normalisasi sungai pada 2022. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut 151 bidang tanah berada di Kelurahan Rawajati, 19 bidang lahan di bantaran Kali Ciliwung, dan 18 bidang di Kali Pesanggrahan.
Terdapat pula 68 bidang di Kali Sunter-Kali Cipinang, 20 bidang di Kelurahan Pondok Bambu, tiga bidang di Kelurahan Cipinang dan 10 bidang di Jalan Ganceng. Ada satu bidang tanah di Kali Kramat-Pondok Kelapa dan tiga bidang lahan yang dalam tahap musyawarah dengan pemilik lahan. Total ada 293 bidang lahan yang segera dibebaskan untuk program normalisasi Sungai Ciliwung.
Baca juga: DPRD Ingatkan Pemprov DKI Soal Normalisasi Sungai untuk Tangani Banjir