Pasalnya, sebelum kasus aniaya ini terungkap, pelaku juga pernah dilaporkan ke polisi pada 2019 atas kasus yang sama, namun berakhir damai dengan perjanjian. Empat bulan kemudian, pelaku mengulangi perbuatannya.
"Menurut pengakuan istrinya, pelaku ini menganiaya anak tirinya dengan mengikat kaki dan tangannya menggunakan tali, bahkan menyundut rokok hingga menyetrika tangan anak tirinya itu," tuturnya.
Andika menyebutkan, penganiayaan yang dilakukan oleh RR bukan pertama kali dilakukan, melainkan sejak usia satu tahun pernikahan dengan istrinya.
Ibu korban penyekapan dan penyiksaan ayah tiri, DA (29) mengatakan, dirinya mengetahui perbuatan keji sang suami, namun tak bisa apa-apa karena ancaman yang selalu menghampirinya.
“Karena ada ancaman jadi enggak ada yang berani buat lapor. Kalau saya pribadi diancamnya karena saya membela anak, terus aja belain anaknya ntar gue laporin polisi, enggak bakal ketemu seumur hidup,” kata DA menirukan suara suaminya kepada wartawan, Rabu 6 April 2022.
DA mengatakan, sang suami memang kerap menyiksa keempat anaknya terlebih pada anak bawaan dirinya dengan pernikahan sebelumnya. “Sering banget padahal saya sudah bilangin tapi dia malah ancam-ancam saya balik,” kata DA.
DA menceritakan kejadian sebelum sang suami RR (25) ditangkap polisi. Pada Sabtu malam 2 April 2022 memang sempat terjadi cekcok antara sang suami dengan anaknya. “Ketika itu saya sedang tidur, PR (8) disetrika oleh bapaknya, terus dipukul lah segala macam,” kata DA.
Diberitakan sebelumnya, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Depok mengamankan RR (25) atas dugaan penganiayaan terhadap anak tirinya di rumahnya di Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
“Kejadiannya pada Minggu malam sekitar pukul 22.00, informasi dari warga yang melakukan penggerebekan rumah pelaku,” kata Yogen kepada wartawan, Selasa malam 5 April 2022.
Yogen mengatakan, saat dilakukan penggerebekan oleh warga, sang anak sudah dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sementara kondisi tubuhnya penuh luka bakar akibat disetrika.
"Saat ditemukan, anak dalam kondisi terikat tangan dan kaki, ada luka semacam setrika di tangan kanan dan kaki kanan," kata Yogen.