TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup mendukung Program Daur Ulang Sampah Plastik yang dipelopori P&G Indonesia bersama Octopus. Program Conscious Living DKI Jakarta itu baru diluncurkan di The Terrace Senayan, Jakarta Pusat, dalam memeriahkan HUT ke-495 Kota Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengapresiasi program tersebut karena sampah adalah masalah terbesar di seluruh dunia. Dia mengatakan bahwa semua pihak harus menghadapinya, agar masalah sampah ini dapat tertangani dengan baik.
“Kita ingin lingkungan kita indah, bersih, dan rapi. Di Jakarta sampah sudah mencapai 7.500 ton per hari. Kita punya TPST Bantar Gebang. Sekarang kita sudah membangun tiga ITF," ujar dia lewat keterangan tertulis pada Selasa, 21 Juni 2022.
Menurut Riza, berdasarkan data BPS, sumber tertinggi sampah di ibu kota sebanyak 37,33 persen dari rumah tangga. Salah satunya sampah plastik yang sulit ditangani, dan harus diurai melalui mekanisme. Sehingga dengan adanya program dari P&G dan Octopus, bisa membantu menangani pengelolaan sampah di Jakarta.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa program tersebut adalah kebutuhan konkret dari Jakarta Hajatan, yakni kolaborasi. P&G sebagai perusahaan terkenal menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan di DKI Jakarta. Inilah langkah perusahaan yang patut dicontoh.
“Tidak hanya produk, tapi juga menunjukkan kepedulian kepada lingkungan," kata Wagub DKI Riza.
Program Conscious Living dimulai dari Bandung
Sementara Presiden Direktur P&G, LV Vaidyanathan menjelaskan, program itu pertama kali diadakan di Bandung, Jawa Barat. P&G melakukan ekspansi ke Jakarta dengan harapan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar.
Dalam program itu, kata dia, P&G mengajak 30 ribu masyarakat Jakarta untuk turut melestarikan lingkungan. "Kami percaya bahwa keberlanjutan sangat penting. Kami mulai program ini tahun lalu di Bandung," tutur dia.
P&G bersama Octopus akan melibatkan berbagai pihak melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam memilah dan mengelola sampah plastik. Upaya pentingnya adalah mendorong masyarakat untuk aktif dalam program peduli sampah.
"Ibu rumah tangga, ojek online, hingga para penyandang disabilitas akan dilibatkan agar juga mendapat penghasilan tambahan," ujar Vaidyanathan.
Dikutip dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) total sampah nasional tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton didominasi oleh sampah plastik.
DKI Jakarta menduduki peringkat penyumbang sampah ketiga dengan berkontribusi sebesar 2,59 juta ton sampah. DLH Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, Jakarta memproduksi 7.500 ton sampah per hari. Penyebab utamanya adalah gaya hidup praktis masyarakat yang kerap mengkonsumsi produk berbahan dasar plastik sekali pakai.
Baca juga: Sampah Sachet dari 5 Perusahaan Cemari Perairan Jakarta
