"Kemungkinan (korban) tewas karena sedang istirahat," ujar Kepala Administrator Pelabuhan Tanjung Priok, Bobby R. Mamahit (6/3).
Nasir ditemukan pagi tadi sekitar pukul 09.27 WIB oleh penyelam dari KRI Viper. Jasadnya langsung dievakuasi petugas ke kantor Administasi Pelabuhan Utama Tanjung Priok. "Identitas Nasir baru dikenali oleh kerabat yang sedang menunggu di posko," kata Bobby.
Hingga saat ini, kata Bobby, petugas baru bisa menemukan tiga dari 14 korban kecelakaan. Kedua korban lain adalah Samuel, 3 tahun, dan Wasthon, nahkoda kapal. Keduanya ditemukan kemarin sore sekitar pukul 16.00 WIB WIB selang 15 jam setelah kecelakaan berlangsung.
Sebelas penumpang yang masih dicari adalah Dedi Supriyadi (mualim I), Haurol (masinis 3), Sapta (masinis II), Beny Runtuwene (mandor mesin), Herson Lambogia (juru mudi), Akbar Revolusi (juru mudi), Rais (oiler), Bambang Jatmiko (oiler), Bowo Supriyadi (koki II), Mario Oktavianus (kelasi) dan Khairul Anwar (adet mesin).
Bobby menerangkan, proses pencarian dilakukan oleh petugas gabungan yang terdiri dari satuan Badan Search And Rescue Nasional, TNI Angkatan Laut, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, dan personel Kepolisian Air. "Upaya pencarian dilakukan dalam radius lima mil dari lokasi kecelakaan, katanya.
Kapal Motor Rimba Tiga tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal Tug Boat Harapan Indah 7 pada Kamis (5/3) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Kapal bermuatan 2.000 ton semen itu tenggelam di posisi 05 derajat 54 menit 7 detik Lintang Selatan dan di 106 derajat 48 menit 7 detik Bujur Timur.
RIKY FERDIANTO