Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemakaman Fajri Pasien Obesitas Berbobot Hampir 300 Kilogram, Basarnas hingga Gulkarmat Dikerahkan

image-gnews
Pasien obesitas asal Tangerang, Moch Fajri Rifana (26) dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis 22 Juni 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Pasien obesitas asal Tangerang, Moch Fajri Rifana (26) dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis 22 Juni 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemuda pengidap obesitas asal Tangerang Muhammad Fajri Rifana dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, pada Kamis siang pukul 14.38. Fajri meninggal setelah dirawat lebih dari sepekan di RSCM.  

Petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat hingga Basarnas dikerahkan untuk membantu pemakaman pemuda 27 tahun yang meninggal pada Kamis dini hari itu. 

"Kami mengerahkan delapan personel," kata Komandan Insiden Sistem Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat saat ditemui di Jakarta, Kamis 22 Juni 2023, seperti dikutip dari Antara.

Jenazah Fajri diturunkan dari ambulans oleh para personel Basarnas Kantor SAR Jakarta di TPU Menteng Pulo dengan menggunakan alat bantu angkat forklift manual. Alat bantu itu digunakan untuk membawa jenazah menuju liang lahat yang berjarak 500 meter dari kantor TPU.

Petugas Basarnas sempat menemui hambatan untuk membawa Fajri karena bebatuan di jalan menuju liang lahat.

Setiba di liang lahat, 8 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat telah memasang tali katrol sistem pulley di dekat makam Fajri. 

TPU Menteng Pulo telah menyiapkan makam untuk Fajri berukuran 4x2 meter dan kedalaman 1,8 meter.

Fajri Meninggal karena Shock Sepsis

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUP) Cipto Mangunkusumo Jakarta, Lies Dina Liastuti mengabarkan pasien obesitas asal Tangerang, Moch Fajri Rifana (26), telah meninggal dunia.

Fajri merupakan pasien obesitas yang diperkirakan pihak medis RSU Kota Tangerang berbobot tubuh lebih dari 260 kilogram sebelum dirujuk ke RSCM.

Kejadian itu dialami pasien setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada tiga tahun lalu. Peristiwa itu membuat Fajri hanya tergolek lemas di tempat tidur dan membuat tubuhnya membesar.

Dokter Spesialis Anestesi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta, Sidharta Kusuma Manggala menyatakan pasien obesitas berbobot 300 kilogram Moch Fajri Rifana meninggal dunia akibat shock sepsis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dalam perjalanannya (selama perawatan) infeksi di kakinya itu semakin berat, kemudian ada infeksi di bagian paru-parunya. Infeksi ini bisa kita bilang sebagai syok sepsis,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, hari ini.

Fajri Diduga Mengidap Gangguan Hormon  

Sebelum meninggal, Fajri diduga mengidap gangguan hormon. Ini yang membuat tubuhnya memiliki bobot lebih dari 260 kilogram dan lebar saat tidur telentang 1,7 meter.

Soal bobot tubuh Fajri, belum ada hasil pengukuran aktual, sebab angkanya melampaui alat timbang standar dengan batas maksimal 150 kilogram.

"Kalau kita, normalnya makan biasa dan terus-terusan tapi enggak bergerak, barangkali bisa juga membuat tubuh jadi besar. Tapi, ini besar sekali," kata Direktur Utama RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Lies Dina Liastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 15 Juni 2023.

Fajri mulai ditangani tim dokter di rumah sakit itu sejak tiba pada Jumat malam, dua pekan lalu. Dia dirujuk dari RSU Kota Tangerang.

Pemuda berusia 27 tahun ini viral di media sosial setelah proses membawanya dari rumah tinggal di Jalan Kedaung, Larangan, Kota Tangerang, ke rumah sakit yang harus melibatkan alat berat forklift.

Tim medis RSCM Jakarta mengemukakan hipotesis yang memicu obesitas pada Fajri hingga tubuhnya 'besar sekali' tersebut. Salah satunya berdasarkan riwayat kesehatan Fajri yang disebutkan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas tiga tahun lalu.

Sejak saat itu Fajri mulai jarang beraktivitas, karena lebih sering terbaring di tempat tidur. "Dia sudah mengalami kecelakaan, kemudian menjadi tidak bisa bergerak, dan itu menimbulkan masalah pada metabolisme menjadi sangat lambat dan mempermudah dia semakin gemuk," ujar Lies.

Dokter ahli gizi RSCM Jakarta, Nurul, menambahkan, kasus yang dialami Fajri juga bisa disebabkan pengaruh gangguan hormon yang berkaitan dengan rasa kenyang dan lapar. "Ada kecenderungan ingin makan terus," katanya.

Kondisi Fajri juga bisa dipengaruhi faktor genetik yang hingga saat ini masih dalam proses penelusuran. Yang jelas, Nurul menuturkan, "Kalau obesitas itu kan memang penumpukan dari lemak tubuh, kalau keseimbangan antara asupan dan pengeluaran berlebih, ya, akan disimpan."

Pilihan Editor: Begini Kondisi Fajri Pasien Obesitas Sebelum Meninggal di RSCM Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

6 hari lalu

Seorang perawat beristirahat saat bekerja pada shift malam di sebuah rumah sakit di Cremona, Italia, 8 Maret 2020, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Francesca Mangiatordi via REUTERS.
Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.


Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

11 hari lalu

Ilustrasi heat stroke. Shutterstock
Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

20 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

20 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

27 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

34 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

34 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

35 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.