TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pihaknya berencana membangun transportasi publik berbasis rel untuk mengurai kemacetan di Kabupaten Badung dan Denpasar. Pemprov Bali pun menggandeng Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta untuk menjalin kerja sama.
Koster berterima kasih kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mau bekerja sama dengan pihaknya. “Atas dukungan Bapak Menteri Bappenas (Suharso Monoarfa) dan Bapak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi),” kata dia di Balai Kota Jakarta, Senin, 10 Juli 2023.
Hari ini Koster hadir di Ibu Kota untuk menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta.
Menurut Koster, Bali harus belajar dari DKI Jakarta soal pelayanan transportasi publik. Mengingat, luas wilayah Bali 5.646 kilometer persegi dengan jumlah penduduknya 4,3 juta, serta tingkat kepadatan penduduknya 700 jiwa per kilometer persegi.
Pengembangan transportasi berbasis rel, kata Koster, harus dilakukan untuk mengatasi kemacetan. Pasalnya upaya memperlebar jalan di wilayahnya sulit dilakukan karena padatnya jumlah penduduk.
“Kependudukannya di wilayah destinasi wilayah, seperti di Badung dan Denpasar, terutama Kuta dan Sanur ke Ubud juga sangat macet,” ujarnya.
Selain itu, pengembangan transportasi publik ini guna menjadikan Bali sebagai darah yang nyaman berwisata. Koster menyebut jumlah wisatawan mancanegara di Bali pada 2019 hampir mencapai 17 juta
“Bali juga menjadi tempat untuk penyelenggaraan kehidupan nasional maupun internasional yang sangat sering dilakukan, sehingga kami harus memberikan pelayanan publik yang baik,” kata dia.
Studi Kelayakan LRT Bali Selesai 2023
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan tahap studi kelayakan atau feasibility study proyek Light Rail Transit (LRT) di daerahnya akan rampung tahun ini. Setelah itu Pemprov Bali akan membahas pembiayaan dan pengembaliannya.
Gunarta menuturkan jarak LRT yang akan dibangun di Bali total 9,4 kilometer. Pihaknya sudah melakukan studi kelayakan rute dari Sentral Parkir Kuta ke Seminyak. Sementara yang belum dikaji dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Sentral Parkir Kuta.
“Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Sentral parkir Kuta kereta bawah tanah, kemudian Sentral Parkir Kuta ke Seminyak di atas. Namun, masih dibagi lagi, dihitung, apakah di bawah atau di atas karena kami tidak mau lalu lintasnya terganggu juga,” ucap Gunarta dikutip dari Antara , 23 Mei 2023.
Pilihan Editor: Buro Happold Koreksi Juru Bicara Anies Soal Proyek JIS, Simak Isi Klarifikasi Selengkapnya