TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara para finalis Miss Universe Indonesia, Mellisa Anggraini, menyebut kliennya mendadak diminta menjalani proses pemeriksaan tubuh alias body checking di Sari Pacific Hotel, Jakarta pada 1 Agustus 2023. Menurut dia, para kontestan ajang kecantikan itu bersedia datang ke Sari Pacific Hotel hanya untuk fitting baju.
"Betul-betul mendadak, mereka tahunya semuanya fitting (pencocokan pakaian)," kata Mellisa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023.
Sebelumnya, sejumlah finalis Miss Universe Indonesia melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ke Polda Metro Jaya pada Senin, 7 Agustus 2023. Mellisa kembali menyambangi Polda Metro hari ini untuk menyerahkan bukti baru.
Akan tetapi, pendamping hukum dari tujuh finalis Miss Universe Indonesia itu belum bersedia membeberkan apa bukti tambahan yang disampaikan kliennya. "Iya ada, tapi belum bisa saya sampaikan ya. Tapi terkait dengan seluruh proses pelaporan ini," ujar Mellisa.
Selain menyerahkan bukti baru, Mellisa juga menceritakan kronologi dugaan pelecehan yang dialami kliennya kepada polisi.
Kasus ini bermula dari proses body checking di Sari Pacific Hotel, Jakarta pekan lalu. Mellisa berujar, korban diminta membuka baju hingga telanjang ketika sesi body checking di dalam bilik ballroom hotel.
Padahal, penyelenggara acara sebelumnya tidak menginformasikan soal tahapan tersebut. Mellisa mengatakan semua sisi bilik itu tidak tertutup rapat. Para finalis lantas merasa tak nyaman ketika disuruh melepas semua pakaiannya.
Namun, Mellisa tidak mengetahui apakah ada peserta yang menolak bugil. "Kalau ditanya apakah secara hati nurani, mereka tentu tidak mau, itu yang dikatakan relasi kuasa, tidak semudah itu," tuturnya.
Menurut dia, total ada 30 finalis Miss Universe Indonesia mengalami dugaan pelecehan seksual. Tujuh korban di antaranya memberikan kuasa kepada Mellisa untuk menjadi pendamping hukum.
Pilihan Editor: Pagi ini Cuaca Jakarta Cerah, tapi Kualitas Udara Terburuk di Dunia