TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) mendorong peningkatan layanan angkutan pengumpan atau feeder ke moda transportasi massal berbasis rel. Penambahan layanan angkutan pengumpan dianggap efektif membantu pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi publik.
Direktur Operasional MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan kolaborasi pengembangan angkutan pengumpan perlu ditingkatkan karena banyak kawasan perumahan di sekitar DKI Jakarta, belum terjangkau layanan itu. Misalnya, kawasan Depok, Pondok Cabe, dan sekitarnya, yang meminta adanya layanan angkutan pengumpan ke Stasiun MRT.
“Jadi yang bisa kami bantu memikirkan layanan antar jemput mereka. Karena MRT belum bisa sampai sana,” ujar Effendi dalam diskusi mengenai upaya menekan kemacetan dan polusi udara di Jakarta di kantor MRT Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.
Effendi mengatakan pihaknya telah menyurvei sejumlah perumahan yang ada di wilayah selatan Ibu Kota. Beberapa perumahan, kata dia, telah bekerja sama dengan layanan angkutan pengumpan menuju stasiun MRT, atau sebaliknya.
Salah satu perumahan yang telah bekerja sama dengan Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD), sebagai operator layanan bus pengumpan, adalah Perumahan Sarana Hils, di Jakarta Selatan.
“Warga di sana bisa menggunakan layanan pengumpan dengan mobil yang nyaman cukup dengan bayar Rp10 ribu,” ujarnya. “Layanan pengumpan ini juga bisa diterapkan ke modatransportasi berbasis rel lainnya untuk meningkatkan keterisian penumpang.”
Adapun angkutan pengumpan yang telah berkolaborasi dengan MRT adalah Transjakarta, bus sekolah, Perum PPD, Bluebird, Damri, Tebengan, Gojek, dan Grab. Effendi mengatakan layanan angkutan penumpang tersebut telah menyumbang tingkat keterisian MRT hingga 20,36 persen. Pada tahun ini, kata dia, tingkat keterisian rata-rata penumpang Ratangga per hari mencapai 149 ribu orang.
“Jika semakin ditambah ke banyak wilayah tentu berkontribusi untuk menekan kemacetan karena bisa membuat orang beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ujarnya.
Kepala Divisi Customer Engagement PT MRT Jakarta M. Iqbal Bimo mengatakan layanan angkutan pengumpan menuju stasiun MRT telah tersebar di 33 titik. MRT Jakarta, kata dia, rencananya bakal terus mengembangkan layanan angkutan pengumpan tersebut dengan mengajak sejumlah operator angkutan umum untuk bekerja sama.
“Saat ini kami sedang bekerja sama untuk meninjau kawasan Gandaria sampai Pondok Indah. Karena tingkat keterisian penumpang dari sana masih masih kecil, makanya kami berusaha untuk meningkatkan,” ujarnya.
Selain itu, MRT sedang menjajaki kerja sama untuk membuka layanan bus feeder untuk menyupalai penumpang di perumahan di sekitar kawasan Blok M sampai Cipete. Sebab, kawasan perumahan di sana cukup banyak, tapi belum maksimal didorong untuk menggunakan Ratangga. “Sekarang kami sedang melakukan survei berkolaborasi dengan mitra untuk menjangkau perumahan-perumahan itu.”
Pilihan Editor: Rumah Dino Patti Djalal Diduga Jadi Sarang Sindikat Penipuan Online, Bermula dari Laporan Tetangga