TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara Jakarta pada hari Minggu ternyata tidak membaik. Meski aktivitas masyarakat relatif berkurang pada akhir pekan, namun indeks udara Jakarta tetap tidak sehat.Semakin, siang polusi udara di Jakarta semakin buruk.
Bahkan, berdasarkan indeks IQAir pada pukul 11.00 WIB, Minggu, 3 September 2023, menempatkan Jakarta sebagai kota besar di dunia dengan polusi udara tertinggi. Yakni dengan indeks kualitas udara di angka 164. Indeks ini terus memburuk dibanding satu jam sebelumnya yang berada di angka 162.
Adapun konsentrasi polutan PM2,5 sebanyak 77 mikrogram per meter kubik. Indeks ini semakin memburuk bila dibandingkan kondisi pada pukul 09.00 WIB yakni 161. Polutan utama, debu halus PM2,5 dengan konsentrasi terkini 75,6 mikrogram per meter kubik, setara 15,1 kali lipat dari standar nilai ambang yang ditetapkan WHO.
IQAir mengukur kadar polutan dan indeks kualitas udara Jakarta berbasis jaringan 24 stasiun atau alat pemantau yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Mereka terdiri dari empat milik pemerintah, antara lain Kementerian KLHK, BMKG. Alat milik Kudubes AS juga dikelompokkan di sini.
Alat lain yang digunakan hasil pengukurannya adalah 10 milik perusahaan dan 6 individu serta 4 anonim. Stasiun milik perusahaan antara lain terdapat di Kemang dan Kuningan.
Pilihan Editor: Minggu Pagi Polusi Udara Jakarta Tetap Buruk, Kota Nomor 2 Terpolusi di Dunia