TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur belum mendapatkan petunjuk ihwal identitas tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jaktim di selokan kawasan Duren Sawit.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto menuturkan, pihaknya masih menunggu pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga. Menurut dia, hanya sampel keluarga yang dapat dijadikan pembanding untuk dicocokkan dengan identitas kerangka.
"Belum ada keluarga yang merasa kehilangan. Kami tidak bisa mencocokkan kepada siapa," ujarnya ketika dihubungi, Rabu, 1 November 2023.
Sebelumnya, penemuan mayat tinggal tengkorak dan tulang itu terjadi saat petugas Suku Dinas SDA Jaktim membersihkan selokan sedalam 50 sentimeter dari arah Kalimalang hingga Kanal Banjir Timur pada 23 Oktober 2023. Saat itu, petugas menemukan sepotong kaus warna hitam yang berisi tengkorak dan tulang manusia.
Tengkorak dan tulang manusia itu kini disimpan maksimal 90 hari di lemari pendingin ruang jenazah RS Polri Kramat Jati. Hariyanto menyebut, telah dilakukan pemeriksaan forensik dan spinal cord injury (SCI) untuk mengetahui identitas kerangka.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kerangka tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan usia 44-65 tahun. "Tinggi badan antara 154-168 sentimeter," katanya.
Ia juga memperkirakan tengkorak dan tulang manusia itu sudah lama meninggal sekitar enam bulan hingga dua tahun yang lalu.
Hingga 30 Oktober 2023, Kasat Reskrim Polsek Duren Sawit Ajun Komisaris Polisi Indra Darmawan mengatakan, belum ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.
Pilihan Editor: Tilang Uji Emisi di Jakarta Berlaku Setiap Hari, Simak Jam dan Mekanismenya