TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim hujan, banjir Jabodetabek tidak terelakkan dalam sepekan ini. Dari catatan Tempo, banjir melanda sejumlah titik di Jakarta dan Depok kemarin.
Bencana alam ini terjadi sejak November 2023 bertepatan dengan dimulainya hujan mengguyur. Seperti apa kejadian banjir di Jakarta dan Depok kemarin? Tempo merangkum informasinya berikut ini.
1. Banjir di 69 RT Jakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat banjir merendam 69 rukun tetangga (RT) per kemarin siang pukul 11.00 WIB. Wilayah yang terdampak antara lain Jakarta Selatan (19 RT) dan Jakarta Timur (50 RT). Penyebab banjir adalah meluapnya Kali Ciliwung.
2. 31 warga mengungsi
Akibat banjir tersebut, sebanyak 31 warga di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur mengungsi. Mereka tinggal di Masjid Jami Ihtihadul Ikhwan untuk sementara waktu. Sementara warga yang terdampak banjir di Kelurahan Bidara Cina mengungsi di Gedung Sasana Krida Karang Taruna RW 11.
3. 12 kali Kebon Pala kebanjiran
Ketua RT 13/RW 04 Kelurahan Kebon Pala, Sanusi, menyebut banjir kemarin menjadi yang tertinggi sejak Jakarta memasuki musim hujan. Menurut Sanusi, ketinggian air terus naik dari 1,25 meter menjadi 1,7 meter.
"Hari ini banjir yang ke-12 untuk November saja," katanya pada Kamis, 30 November 2023.
4. Banjir di kompleks perumahan Depok
Banjir merendam ratusan rumah di Kompleks Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, tak lama hujan deras mengguyur pada Kamis petang, 30 November 2023. Ini adalah banjir kedua dalam sebulan terakhir, atau setelah kemarau panjang berlalu.
Warga perumahan itu menunjuk penyempitan Kali Jantung sebagai penyebabnya dan berharap ada solusi konkret dari Pemerintah Kota Depok. "Hujan 1,5 jam saja sudah sampai sebetis. Di balai warga malah bisa sepinggang lebih atau semeteran banjirnya," kata Musopan, warga RT 2/18 Blok D3.6, pada kemarin malam.
5. Sukacita anak-anak saat banjir
Banjir di Simpang Mampang, Pancoran Mas, Kota Depok, disambut sukacita sejumlah bocah. Mereka memanfaatkan luapan air dari Kali Cabang Tengah di Jalan Kali Licin Pitara itu untuk bermain air, meski saat itu masih jam sekolah.
Badrul adalah satu di antara anak-anak itu. Saat diwawancara, Badrul yang kini duduk di Kelas VII ini menyatakan sengaja bermain saat banjir. "Senang aja, bisa main air, berenang di sini," kata dia.
Ia mengaku kalau sekolahnya terendam banjir sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu. Dan dia memilih bermain banjir bersama temannya di sekitaran Simpang Mampang. "Sekolahnya kebanjiran jadi diliburin," ucap Badrul.
Pilihan Editor: Neon Moon II, Kapal Pembersih Sampah Cisadane Bantuan Coldplay Tiba di Tangerang